Terima kasih Atas kunjungannya

Jumat, 27 Mei 2011

Membunuh mitos-mitos dan penyederhanaan sejarah, penyebab impian palsu.

Dari kecil kita sering dijejali dengan cerita-cerita mitos dan penyederhanaan fakta yang ajaib oleh orang tua, guru, dan akhir-akhir ini motivator-motivator yang membuat kita berpikir bahwa ada keajaiban di dunia dan dunia ini seperti negeri dongeng, ada keajaiban di dunia yang membuat semua orang bisa menjadi apapun yang mereka inginkan tanpa kecuali. Dan cerita-cerita tersebut tersebar luas dan akhirnya banyak dipercaya sebagai fakta yang dapat digunakan untuk membela diri terhadap kekurangan diri sendiri. Nah, karena sekarang kita sudah besar, maka saya akan mengulas beberapa mitos yang sebenarnya palsu itu.



1. Ide bisa muncul begitu saja secara ajaib



Newton menemukan teori gravitasi karena kejatuhan apel.

Semua orang pasti pernah mendengar cerita ini dari pertama kali belajar gravitasi waktu guru SD/SMP kita menerangkan dengan bersemangat bagaimana teori ini ditemukan : di suatu hari yang cerah, Newton duduk di pekarangan universitas Cambridge, mungkin sembari melihat-lihat gadis-gadis Inggris menikmati musim panas, waktu tiba-tiba sebuah apel jatuh mengenai kepalanya. Dan EUREKA!! dari apel ajaib itu tiba-tiba keluarlah ide tentang gravitasi dan secara ajaib keluarlah rumus F=G(m1*m2)/r2 yang merevolusi ilmu pengetahuan.

Cerita ini sering kali dipakai oleh motivator-motivator untuk mengatakan bahwa Anda juga dapat mendapat ide cemerlang besar yang dapat mengubah hidup Anda.Cerita tentang apel tidak pernah didengar dari Newton sendiri. Cerita apel jatuh ini pertama kali ditemukan di Elements de la Philosophie de Newton karangan Voltaire, dipublikasikan tahun 1738, 11 tahun setelah meninggalnya Newton dan 73 tahun setelah apel yang disebut-sebut itu jatuh. Kita tahu bahwa jaman dahulu cerita-cerita seperti ini sering dimasukkan untuk menambah efek dramatis dari sesuatu yang benar-benar terjadi, untuk menarik pembaca tentu saja, sesuatu yang tidak pernah berubah dari media. Dan kita tahu bahwa Voltaire bukan seorang scientist, dia adalah seorang filsuf, yang, tentu saja mahir mendramatisir cerita.

Sumber kedua adalah biografi Newton oleh William Stukely, yang ditulis tahun 1752 (27 tahun setelah Newton meninggal), dalam 27 tahun setelah kita meninggal, seseorang yang populer bisa saja mendapat jutaan cerita mitos yang salah satunya diambil sebagai fakta.
Menurut saya, inilah yang sebenarnya mungkin terjadi. Kita tahu bahwa Galileo Galilei memulai revolusi teori gravitasi sejak awal abad 17, mengubah pandangan manusia bahwa percepatan gravitasi tidak dipengaruhi oleh berat benda. Mulai sejak itu, semua matematikawan yang tertarik dengan gravitasi mencoba membuat teori-teori baru tentang gravitasi. Newton adalah salah satunya. Beliau mulai tertarik memikirkan gravitasi di akhir 1660an, dan dari penelitian dan kerja keras selama 20 tahun , akhirnya pada 1687 dia menjadi orang pertama yang mengeluarkan teori gravitasi universalnya yang terkenal itu.
Jadi Newton adalah orang yang memikirkan sesuatu dengan serius dan bekerja keras menyempurnakan teorinya, bukan orang biasa yang entah bagaimana tiba-tiba mendapat ide karena kejatuhan apel dan menulis teorinya dalam waktu singkat. Mau tahu seberapa keras kerjanya? Newton bekerja terlalu keras dan pada akhir hidupnya menjadi agak aneh dan eksentrik. Setelah meninggal, otopsi menemukan bahwa tubuhnya mengandung terlalu banyak merkuri, yang mungkin disebabkan oleh ketekunannya mengerjakan penelitian tentang alkimia. Hal inilah yang mungkin menyebabkan keanehan perilaku dalam akhir hidupnya.



2. Tidak bisa matematika? Kamu tetap bisa menjadi scientist handal!



Einstein pernah dianggap tolol karena tidak paham matematika

Saya sering sekali mendengar alasan ini dari teman-teman setelah mengerjakan ujian matematika. Bahwa semasa kecil di Wurttemberg, Einstein sering gagal dalam matematika dan seperti tidak mengerti. Sepertinya hal ini menjadi dasar bahwa “oh, ok, saya memang nggak bisa ngerjain ujian tadi,, tapi dulu Einstein pun juga begitu, kan? jadi santai saja, kalau Einstein bisa menjadi seorang Einstein, saya juga bisa menjadi seorang sejenius dan sesukses Einstein!!”

Cerita ini tidak jelas berkembang dari siapa dan akhirnya masuk ke kolom “Ripley’s Believe It or Not!” Dan jika pada saat itu Einstein masih hidup, sehingga waktu seseorang menunjukkan kolom itu, dia tertawa dan berkata,“I never failed in mathematics. Before I was fifteen I had mastered differential and integral calculus.”
Einstein never failed math. Bahkan ia adalah math prodigy,, mathematical genius. Einstein mempelajari semuanya sebelum 15 tahun, dan sebelum 12 tahun dia sudah membuktikan sendiri bahwa teorema pythagoras itu benar, menggunakan teori yang dia ciptakan sendiri.
Saya yakin belum ada di antara teman-teman saya yang mengerti apa itu diferensial dan integral saat SMP. Saat itu mungkin kita semua masih meraba-raba aritmatika dan geometri dasar, dan belum pernah mendengar kata “integral” kecuali nama game Metal Gear Solid : Integral.



3. Tidak perlu sekolah untuk menjadi pengusaha sukses yang menciptakan sesuatu



Bill Gates dan Steve Jobs putus sekolah

Cerita favorit motivator-motivator bisnis dan pemberontak-pemberontak yang bilang sekolah tak penting . Bill Gates dan rivalnya Steve Jobs putus sekolah dan membuat 2 perusahaan paling berpengaruh di awal abad 21.This story is true, but usually greatly oversimplified. Mereka melupakan beberapa detail penting di cerita-cerita tersebut dan hanya menggambarkan, orang yang tidak kuliah bisa sukses dan jadi salah 1 yang terkaya di dunia.”
Bill Gates adalah seorang jenius. Di kelas 8 (sekitar umur 13-14, kalau di Indonesia mungkin baru SMP), Gates mulai memprogram komputer di sekolahnya menggunakan bahasa BASIC. Dia bersama 3 temannya dipekerjakan oleh Computer Center Corporation (CCC) untuk menemukan bug dalam software mereka. Dia menggunakan waktu ini untuk mempelajari bahasa-bahasa FORTRAN, LISP, dan machine language. Di umur 17, Gates membuat traffic counter menggunakan prosesor Intel 8008.

Tahun 1973 dia mengikuti SAT (UAN di amerika) dan mendapat nilai 1590 dari 1600 (lihat betapa jeniusnya dia, kalau dikonversi ke NEM berapa tuh nilainya hahaha). Dia mendaftar Harvard dan di tahun pertama dia sudah dapat membuat algoritma baru yang sangat cepat dan menjadi versi tercepat dari algoritma itu selama 30 tahun. Berbekal semua pengetahuan ini dia membuat perusahaan bernama Micro-Soft. Mungkin satu-satunya yang masa kecilnya lebih jenius dari itu hanya orang ini:



Bagi yang mengerti komputer, kemampuan dia di tahun 1973 di usia 18 tahun mungkin sudah melebihi engineer-enginer komputer lulusan S1 jaman sekarang. Dan itu 1973. Ingat. 1973.

Rivalnya, Steve Jobs, hampir sama. Waktu SMP dan SMA, dia sudah dipekerjakan oleh Hewlett-Packard sebagai pegawai musim panas. Dan walaupun dia berhenti kuliah, dia tetap mendatangi kelas-kelas kuliahnya dan mempelajari berbagai macam hal. 2 tahun setelah itu, dia sudah dapat diterima sebagai teknisi di Atari.

Dengan pengetahuan jauh melebihi sarjana S1 seperti itu, tentu saja mereka dapat membuat sesuatu tanpa mengikuti kuliah. Mereka putus kuliah karena mereka sudah bisa membuat sesuatu yang besar dan mengubah dunia. They are geniuses with dedication and work-hard

Memang benar tidak perlu sekolah tinggi-tinggi, tetapi dengan catatan, Anda harus mempunyai suatu keahlian yang jauh lebih tinggi dibanding lulusan sekolah tinggi yang harus dipupuk dari kecil. Mereka menghabiskan liburan musim panas dengan mengutak-atik komputer.





Thomas Alfa Edison putus sekolah

Edison yang dianggap idiot dan hanya bertahan 3 bulan di SD, menjadi seorang pengusaha dan ilmuwan handal yang menemukan bola lampu, phonograph, motion picture camera, dll, membuat industrial research laboratory pertama, mematenkan 1093 paten di US, dan mendirikan perusahaan-perusahaan yang salah satunya masih bertahan sebagai perusahaan besar di masa ini, General Electric (GE).

Edison dianggap idiot karena dia memang menderita kelainan. Beberapa orang modern mendefinisikannya sebagai ADD (ADHD-PI), namun pada intinya dia tidak bisa diam, selalu bertanya, dan jarang fokus pada suatu hal karena terlalu banyak yang dia ingin tahu. Akhirnya walaupun tidak sekolah, ibunya mengajarinya sendiri di rumah. Membelikan Edison buku-buku seperti “School of Natural Philosophy” dan “The Cooper Union” yang ilmunya jauh melebihi umurnya. Ini mengakibatkan Edison memahami ilmu pengetahuan dengan luas dan dalam tidak seperti anak-anak seusianya. Edison sudah mempunyai laboratorium penelitian mini waktu masih kecil



The young wizard from 3.bp.blogspot.com

Sebenarnya Edison bukanlah yang pertama menemukan bola lampu, namun dia menyempurnakan desain dan materialnya sehingga menjadi bola lampu yang murah dan dapat digunakan dengan nyaman. Prosesnya melingkupi mencoba berbagai macam bahan dan desain untuk sumber cahayanya, prosesnya lebih kurang seperti “trial and error” berdasar teori-teori.

Edison menggunakan lebih dari 3000 teori untuk percobaan-percobaannya. Dan setelah 2 tahun penuh perjuangan akhirnya menemukan kombinasi yang tepat. Carbonized bamboo filament (Filamen bambu terkarbonasi).

Dalam meneliti sesuatu, kita menggunakan beberapa teori , biasanya 2 sampai 4 paper dan mencoba teori-teori itu selama beberapa bulan dan mungkin tahun. Kalau beruntung sukses, kalau sial ya gagal. Nah, sekarang bayangkan Edison yang menggunakan 3000 paper untuk mengerjakan penelitiannya dalam 2 tahun saja.

Anda melupakan kata-kata terbanyak kedua setelah mitos di artikel ini. Kata-kata kedua terbanyak itu adalah bekerja keras. Darimana Newton mendapat teori tentang gravitasinya? Kerja keras selama 20 tahun. Darimana Gates mendapat semua ilmunya tentang komputer? Kerja keras mempelajari komputer dari kecil. Darimana Einstein memperoleh supremasi matematika dan fisika? Mempelajari matematika dengan tekun dari kecil. Darimana Edison menemukan bola lampu? 3000 teori dalam 2 tahun. Walaupun hal-hal tersebut mungkin akan menghilangkan beribu-ribu kesenangan masa remajanya. Apakah kita pernah mendengar bahwa Bill Gates adalah anak gaul yang fashionable yang berpakaian seperti Marlon Brando? Or that Einstein had many girlfriends or was a womanizer/playboy? Kita tidak pernah mendengar Steve Jobs bermain game setiap hari di liburan, dan Newton bahkan tidak pernah mempunyai seorang istri seumur hidupnya.

Saya tidak merekomendasikan mati karena keracunan merkuri. Dan saya tidak merekomendasikan memaksa anak Anda mengerti integral dan diferensial sebelum umur 15. sebab akan berakibat buruk pada kehidupan sosialnya dan rasa percaya dirinya.



Sumber :
www.wikipedia.com
www.cracked.com
http://scitechno.wetpaint.com/page/Newton-Gravity+%26+the+falling+apple%3F%3F%3F
http://www.time.com/time/2007/einstein/3.html
http://www.fi.edu/learn/sci-tech/edison-lightbulb/edison-lightbulb.php?cts=electricity
http://sastrowijoyo.wordpress.com/2011/04/15/membunuh-mitos2-dan-penyederhanaan-sejarah-penyebab-impian-palsu/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar