Terima kasih Atas kunjungannya

Minggu, 28 Juli 2013

Masjid-masjid di Inggris yang dulunya Gereja.



Merujuk kepada berbagai laporan media, disebutkan bahwa sejak tahun 1960 sudah ada sekitar 10 ribu gereja yang ditutup, termasuk diantaranya 8000 gereja Methodist, dan 1700 gereja Anglikan.
Diperkirakan jumlah tersebut akan bertambah setidaknya 4 ribu akan menyusul tutup di tahun 2020 nanti.
Saat ini saja sudah ada lebih dari 1700 masjid resmi di Inggris dan begitu banyak dari masjid masjid tersebut awalnya merupakan sebuah gereja.
Jumlah tersebut belum ditambah dengan sekitar 2000 mushola serta ribuan masjid dan mushola tak resmi yang bertebaran di negara tersebut mulai dari garasi hingga ruang gedung yang disewa untuk keperluan tersebut.
Maraknya penutupan gereja di Inggris yang dikenal sebagai tanahnya Saint George sebagai akibat sepi jemaah membuka peluang bagi muslim disana untuk mengubahnya menjadi masjid.
Fakta yang terbalik antara jemaah gereja yang semakin sepi dengan jemaah masjid yang semakin membludak berakibat pada meingkatnya kebutuhan akan ruang sholat yang memadai bagi muslim disana.
Pemerintah Inggris beberapa waktu lalu sempat mengeluarkan larangan perubahan gereja tak terpakai menjadi masjid, mereka lebih mengarahkan bangunan-bangunan tersebut untuk diubah menjadi gedung gedung pusat bisnis dan lain sebagainya, namun sebelum aturan tersebut dikeluarkan sudah begitu banyak gereja tak terpakai tersebut yang berubah menjadi masjid.



Masjid Zakariyya Bolton Bekas Gereja Komunitas Metodis.


Masjid Jami Zakariya atau atau Zakariya Jame Masjid adalah masjid sentral di Bolton, Inggris Raya.
Merupakan salah satu dari sekian banyak masjid di Inggris Raya yang dibangun dari sebuah bekas bangunan Gereja yang sudah tidak dipakai.
Masjid Jami’ Bolton dibangun dari bekas Gereja Methodist yang rusak parah akibat kebakaran hebat.
Dan kemudian dijual ke Muslim Bolton yang memang sedang mencari tempat bagi pembangunan sebuah masjid untuk menampung jemaah yang semakin membludak dan tak tertampung lagi di bangunan yang selama beberapa waktu digunakan sebagai masjid sementara diantara tahun 1965-1967.
Karena jumlah jama’ah semakin bertambah, maka diperlukan tempat besar yang permanen, dan dimulailah pencarian bangunan yang bisa digunakan sebagai masjid sekaligus islamic center.
Pada tahun 1967, ada penawaran pembelian gedung bekas gereja komunitas Metodis, yang terpaksa dijual karena terbakar.
Dengan dana sebesar 2750 pound sterling dari komunitas Muslim lokal, akhirnya bangunan itu menjadi milik umat Islam.



Masjid Jami’ London (Brick Lane Mosque) Bekas Gereja Protestan Huguenot.


Masjid Jami’ London atau dikenal dengan nama Mosque, karena posisinya di Brick Lane 52.
Merupakan masjid terbesar di London, mampu menampung 4000 jama’ah.
Namun demikian, masjid ini tetap tidak bisa menampung seluruh anggota jama’ah shalat Jumat, hingga sering kali jama’ah meluber ke jalan raya.
Mayoritas anggota jama’ah merupakan keturunan Banglades, hingga wilayah tersebut disebut Banglatow.
Masjid ini awalnya didirikan tahun 1743 ini sebagai gereja oleh komunitas Huguenot, atau para pemeluk Protestan yang lari dari Prancis untuk menghindari kekejaman penganut Katolik.
Akan tetapi, karena jama’ahnya menurun, maka gereja ini dijual kepada komunitas Yahudi di tahun 1809.
Di tahun 1819 bangunan tersebut berpindah tangan ke komunitas Metodis.
Tahun 1897 diambil oleh komunitas Ortodok Independen dan berbagi dengan Federasi Sinagog yang menempati lantai dua lalu di tutup tahun 1960.
Barulah ditahun 1976 masjid tersebut di alih fungsi menjadi Masjid Jami’ London.



Masjid Didsbury Bekas Gereja Metodis Albert Park.


Masjid Didsbury aslinya merupakan bangunan gereja Albert Park Methodist Chapel yang dibangun tahun 1883, namun kemudian ditutup tahun 1962 karena sepi jamaah.
Bangunan Gereja tersebut dibeli oleh komunitas Arab Syria yang tinggal disana tahun 1967.
Bangunan bekas gereja tersebut terdiri dari dua bangunan besar.
Bangunan pertama dipakai sebagai masjid dan perpustakaan, sedangkan bangunan kedua difungsikan sebagai ruang sholat khusus jemaah wanita.
Secara keseluruhan masjid ini mampu menampung 1000 jemaah sekaligus.
Imam dan khatib hingga kini dijabat Syeikh Salim As Syaikhi.



Mosque and Islamic Centre of Brent.


Terletak di Chichele Road, London NW2, awalnya merupakan sebuah gereja Anglikan dari abad ke 18 hingga tahun 1980-an.
Kawasan tersebut kemudian beralih fungsi menjadi bangunan apartemen termasuk sebagian besar komplek gereja dimaksud menyisakan bangunan utamanya.
Bangunan tersebut yang kini menjadi Masjid.
Masjid ini berkapasitas sekitar 450 orang, dan dipimpin oleh Syeikh Muhammad Sadeez.
Hingga kini ciri bentuknya tidak banyak berubah.
Hanya ditambah kubah kecil berwarna hijau di beberapa bagian bangunan dan puncak menara.
Jemaah masjid ini sebagian besar merupakan para pekerja dan pendatang dari Pakistan karenanya masjid ini kadangkala juga disebut sebagai Pakistan Community Centre atau Pakistan Workers Association.



New Peckham Mosque.


New Peckham Mosque sebelumnya merupakan sebuah Gereja Anglikan St. Mark yang dibangun tahun 1880.
Awalnya merupakan sebuah sekolah Kristen di tahun 1878 dan di tahun 1883-1885 barulah bangunan gereja permanen-nya dibangun dengan gaya bangunan gereja abad ke 13.
Bangunan tersebut rusak parah semasa perang dunia kedua dan dihancurkan setelah perang lalu dibangun lagi tahun 1960. Sempat beberapa saat dijadikan sekolah. Ditahun 1980 bangunan tersebut dialih fungsi menjadi masjid yang didirikan oleh Syeikh Nadzim Al Kibrisi. Kini masjid ini berada di bawah pengawasan Imam Muharrim Atlig dan Imam Hasan Bashri.



Wembley Central Masjid dulunya gereja St Andrew's Presbyterian.


Wembley Central Masjid di jantung kota Wembley, dekat dengan Wembley Park Station.
Dulunya merupakan sebuah gereja St Andrew's Presbyterian.
Pencarian tempat ibadah yang cocok untuk muslim yang tingal di kawasan barat laut kota London sudah dimulai sejak tahun 1985 seiring dengan semakin membludaknya jemaah muslim disana.
Tadinya peribadatan dilaksanakan di sebuah bangunan tuko tiga lantai di Harrowdene namun tak lagi memadai.
Pencarian berujung kepada Gereja St Andrew's Presbyterian yang sudah terbengkalai lebih dari 15 tahun.
Bangunan tersebut yang kemudian dibeli oleh muslim setempat dengan dana dari hasil penjualan ruko yang selama ini difungsikan sebagai tempat sholat berjamaah sementara.
Butuh waktu tiga tahun untuk merombak secara keseluruhan bangunan gereja tersebut menjadi sebuah masjid lengkap dengan kubah dan menaranya meski bentuk asli bangunan gereja-nya masih terlihat jelas.



Masjid Jami’ Essex dulunya Gereja United Reformed Church Southend.


Essex Jamme Masjid Trust, sebelum dijadikan masjid sampai tahun 2006 merupakan sebuah gereja milik United Reformed Church Southend.
Sejak tahun 2006 gereja tersebut tidak digunakan lagi karena sepi jemaah.
Pengurusnya sempat berencana untuk mengubah bangunan tersebut menjadi sebuah apartemen namun gagasan tersebut ditolak oleh dewan kota.
Di bulan November 2008, muslim disana membeli komplek gereja tersebut seharga £850,215 pund sterling.
Di dalam komplek tersebut tidak hanya bangungan gerejanya saja tapi berikut empat bangunan yang ada di dalam komplek tersebut.
Dan bangunan gereja yang kala itu sudah berumur sekitar 107 tahun tersebut secara resmi berubah menjadi masjid setelah melalui serangkaian renovasi termasuk menambahkan tempat wudhu dan menara.



Masjid NWK Muslim Assembly dulunya merupakan Gereja Methodist.


Muslim yang tinggal di Dartford and Bexley , London dan bernaung dibawah organisasi North West Kent Muslim Association (NWK) sejak tahun 2008 lalu secara resmi menempati bekas bangunan gereja Methodis sebagai masjid mereka.
Masjid NWK ini menjadi masjid pertama di kawasan Bexley’s kota London.
Berdirinya masjid tersebut mengahiri masa pencaharian tempat ibadah yang refresentatif bagi muslim yang tinggal di dua kawasan tersebut yang sudah dilaksanakan lebih dari 20 tahun.
Managemen masjid ini mayoritas merupakan muslim keturunan Bangladesh, melayani lebih dari 10 ribu muslim yang tinggal disana.
Masjid baru tersebut selain digunakan sebagai tempat sholat lima waktu juga menyelenggarakan sholat Jum’at berjama’ah serta sebagai community centre bagi muslim dua kawasan itu.



Al-Madina Jamia Masjid Oldham dulunya Gereja Trinity Wesleyan Methodist.


Masjid Al-Madina di Oldham dulunya merupakan Gereja Trinity Wesleyan Methodist yang sepi jamaah.
Gereja tersebut sempat berubah menjadi pabrik pakaian sampai kemudian di tahun 1994 gedung tersebut dibeli oleh komunitas muslim setempat seharga £65,000 pundsterling dan di ubah menjadi Masjid.
Pada awalnya tempat ini hanya difungsikan sebagai sekolah Islam dan tidak diizinkan untuk digunakan sebagai masjid karena mendapat pertentangan dari warga masyarakat setempat, penggunaannya pun dibatasi dengan Jam kerja.
Izin penggunaan sebagai masjid baru keluar di tahun 1998 dan renovasi total pertama selesai dilaksanakan tahun 2002.



Masjid Clitheroe dulunya adalah Gereja Mt. Zion Methodist


Gereja Methodist Clitheroe sudah cukup lama tidak digunakan lagi dan setelah melalui perjuangan panjang, di tahun 2006 yang lalu muslim setempat mendapatkan izin penuh untuk menggunakan gedung tersebut sebagai masjid bagi muslim setempat, dengan catatan harus menyediakan tempat yang dapat digunakan untuk aktivitas lintas agama didalam komplek masjid tersebut.
Bangunan Gereja Methodist tersebut awalnya dibangun tahun 1884 namun ditahun 1972 gereja tersebut menutup layanan jemaatnya dan digabungkan dengan the English Presbyterian church menjadi the United Reformed Church.
Terbengkalai sejak tahun 1972.
Ketika muslim setempat berencana mengubah gedung tersebut menjadi masjid, gelombang penolakan hingga pelecehan bermunculan.
Namun dukungan deras justru mengalir dari berbagai kalangan non muslim termasuk kelompok Methodist dan pemeluk agama lainnya di kawasan tersebut yang ahirnya membuahkan hasil dengan keluarnya izin dari otorita setempat.




Sumber :
http://singgahkemasjid.blogspot.com/2013/05/sepuluh-masjid-di-inggris-yang-dulunya.html
http://singgahkemasjid.blogspot.com/2013/05/sepuluh-masjid-di-inggris-yang-dulunya_13.html


Tidak ada komentar:

Posting Komentar