Terima kasih Atas kunjungannya

Sabtu, 27 Agustus 2011

Sebuah arti kata maaf (Mohon maaf lahir dan bathin).





Suatu hari datanglah seorang pria ke hadapan seorang bijak,ia mengatakan Guru saya mempunyai banyak dosa ,saya telah memfitnah,membohongi,dan menggosipkan orang lain dengan hal buruk.kini saya menyesal dan ingin memohon maaf lahir dan batin. Bagaimana caranya agar Tuhan mengampuni semua kesalahan saya?”

Sang bijak berkata, Ambillah bantal di tempat tidurku, bawalah ke alun-alun kota. Di sana, bukalah bantal itu sampai bulu-bulu ayam dan kapas di dalamnya keluar tertiup angin, itulah bentuk hukuman atas kata-kata jahat yang telah keluar dari mulutmu.

Meski kebingungan, toh akhirnya ia menjalani hukuman yang diperintahkan kepadanya. Di alun-alun ia membuka bantal dan dalam sekejap bulu ayam dan kapas beterbangan tertiup angin.

Setelah selesai, ia kembali menghadap sang bijak, saya telah melakukan apa yang guru perintahkan, apakah kini saya sudah di ampuni?



Jawab sang bijak, kamu belum dapat pengampunan, kamu baru menjalankan separuh tugasmu. kini, kembalilah ke alun-alun dan pungutlah kembali bulu-bulu ayam yang tadi beterbangan tertiup angin.

Renungan :

Jangan berpikir bahwa meminta maaf akan dapat membenahi semua persoalan. Kata di bibir takkan bisa menambal perahu bocor. Tindakanlah yang menyelamatkan hubungan dari keretakan dan luka yang lebih dalam.

Tidak peduli berapa kali kita memohon maaf, kata-kata yang pernah keluar dari mulut kita akan menggema selamanya.
Memang, sebuah permintaan maaf di hari yang fitri ini bisa mengobati banyak hal.

Tidakkah cukup jelas bagi kita bahwa kata dan tindakan adalah dua hal yang berbeda. Tak mudah orang percaya begitu saja pada permintaan maaf - meski anda ucapkan itu berribu-ribu kali dalam sehari. Orang ingin melihat sebuah tindakan untuk meluruskan kesalahan. Sekecil apapun usaha perbaikan diri sangar besar nilainya. Orang ingin merasakan ketulusan tampak dari keringat anda. Orang ingin menemukan kesungguhan dari permintaan maaf anda. Kata mungkin bersayap, namun tindakan adalah dahan untuk hinggap.



Namun demikian, hal terbaik tetap adalah memaafkan walau tanpa diminta apalagi jika sampai diminta, maafkanlah segala kesalahan manusia lainya dengan penuh keikhlasan, karena terkadang kita juga dapat melakukan kesalahan yang serupa atau lebih buruk lagi,…

Memberi ketika diminta adalah baik,..tapi lebih baik lagi memberi tanpa diminta, karena bagi seorang pemurah, ia akan mencari siapa yang akan menerima pemberiannya, kebahagiaanya melebihi dari apa yang diberikan

Ada sebuah ungkapan dari konfusius ; Mereka yang tidak bisa memaafkan orang lain menghancurkan jembatan yang akan dilewatinya dan juga ada sebuah ungkapan ; kita harus saling memaafkan dan kemudian melupakan apa yang telah kita maafkan

Jika kita melakukan kesalahan jangan pernah ragu untuk meminta maaf, dan jika kita dimintai maaf jangan pernah berat hati untuk memberi maaf, lakukanlah dengan penuh keikhlasan dan kasih sayang,..


Namun, agaknya kita juga harus mengingat, bahwa semua itu tak akan ada artinya, saat kita mengulangi kesalahan itu kembali.





Selamat Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1432H

Mohon maaf lahir dan bathin

Taqobbalallahu Minna Wa Minkum,Taqobbal ya karim

Minal Aidzin wal Faidzin.kullu Amin wa Antum fi Khoir.




Sumber : http://www.makhluqbanget.co.cc/2010/09/sebuah-arti-kata-maaf-mohon-maaf-lahir.html



Tidak ada komentar:

Posting Komentar