Terima kasih Atas kunjungannya

Sabtu, 08 September 2012

Orang-orang luar biasa.



Banyak orang yang yang kesusahan selalu mengeluh dengan keadaannya, padahal banyak orang lain yang lebih kekurangan, tapi mereka mampu melakukanapa yang dikerjakan orang normal pada umumnya.

Cerita ini saya bertujuan memberi motivasi kepada kita untauk bersyukur karena tuhan telah memilih kita sehingga kita bisa melewati kesulitan ini.


Habibi Afsyah - Internet Marketer.


Habibie Afsyah lahir di Jakarta 6 Januari 1988.
Dia adalah seorang yang terkena penyakit muscular dystrophy yang membuat tubuhnya kian mengecil dan nyaris lumpuh.
Pada awalnya Habibie terlahir seperti normal, hingga pada pada saat berumur 8 bulan timbul kecurigaan karena pada umur tersebut dia tidak seperti anak-anak seumuran lainnya yang sudah bisa merangkak.

Karena kecurigaan tersebut akhirnya dilakukanlah pemeriksaan lengkap terhadap Habibie dan akhirnya diketahui bahwa dia terkena penyakit muscular dystrophy. Penyakit tersebut tidak dapat di sembuhkan karna belum ada obatnya dan harapan hidup pun tidak tinggi. Yang Diperkirakan dokter yaitu sampai umur 25 tahun. Setelah mengetahui bahwa Habibie terkena penyakit tersebut, ibu Habibie tidak lagi mengejar agar Habibie dapat bisa berjalan seperti anak – anak seumuran lainnya.

Ibu Habibie berfikir untuk dapat mengelola kemampuan fisik Habibie agar dapat melakukan pekerjaan yang bisa dilakukan dengan baik.
Karena penyakit tersebut, Habibie Afsyah harus beraktifitas menggunakan kursi roda. Dan hampir Seluruh aktivitasnya selalu dibantu oleh ibunya dan orang-orang didekatnya.

Dengan keyakinan dan semangat pantang menyerah yang dimilikinya, Habibie Afsyah dapat merubah kekurangan yang dimilikinya menjadi sebuah kelebihan dirinya.

Sekarang Habibie sering dipanggil untuk mengisi seminar-seminar internet marketing. Dan dia juga sering di undang untuk manjadi motivator dalam bebrbagai acara.
Kesuksesan Habibie Afsyah tersebut tidak lepas dari semangat yang dia miliki dan dukungan dari keluaga terutama ibundanya yang selalu siap ada disamping dia untuk memberi dukungan serta motivasinya sehingga dia bisa menjadi seperti sekarang ini.

Habibie juga pada saat ini meliki lembaga sosial yang bernama Yayasan Habibie Afsyah yang tujuan untuk membantu rekan-rekan yang memerlukan bantuan sosial.
Untuk oprasional yayasan tersebut diambil dari hasil bisnis online menjadi internet marketing.


Orang tak berkaki yang menjadi pemain akrobat.


Eli Bowen yang luar biasa lahir di Ohio pada 14 Oktober 1844 sebagai salah satu dari sepuluh anak. Saat saudara-saudaranya mempunyai fisik rata-rata, Eli lahir dengan kaki proporsional terpasang langsung ke panggul nya. Pada intinya, Eli Bowen adalah seorang pria yang lahir dengan kaki tapi tidak mempunyai kaki. Meskipun konfigurasi fisiknya, atau mungkin karena itu, Eli berusaha untuk menjalani kehidupan yang luar biasa. Ia ingin menjadi pemain akrobat.

Eli belajar awal untuk menggunakan lengan dan tangannya untuk mengkompensasi kurangnya kaki. blok kayu di telapak tangannya dan menggunakannya sebagai 'sepatu' , mengangkat tubuhnya untuk berjalan di tangannya. Sebagai hasil dari proses tersebut serta Bowen buruh tani mantap mengembangkan kekuatan yang sangat besar dan bahkan di masa dewasa ia mampu menavigasi 140 pound frame nya di mana saja ia memilih.
Ia memulai karir profesionalnya pada usia 13 ikut dengan berbagai rombongan sirkus sebelum akhirnya tur mandiri, tampil di museum dan akhirnya tur Eropa dengan Barnum dan Bailey Circus.

Dia memiliki reputasi untuk menjadi bintang yang megah dalam acrobat dan untuk prestasi fenomenal kekuatannya. Dijuluki sebagai 'The Legless Acrobat' Eli Bowen dikenal untuk kemampuan yang luar biasa. Eli hanya dua puluh empat inci tingginya ia tidak keberatan mendaki tiang 13 kaki dalam rangka untuk menyeimbangkan pada satu tangan pada puncaknya. Ketika ia tumbuh menjadi dewasa, Eli Bowen juga menjadi terkenal karena terlihat tampan dan, pada satu titik, ia dianggap oleh banyak orang sebagai orang yang paling tampan dalam bisnis pertunjukan.


Orang tak berkaki yang mendaki Tembok China.

,br /> Seorang pria yang kehilangan kakinya dalam kecelakaan kereta api naik Tembok Besar China pada tahun 2006. Huang Jianming dari kota selatan Cina Shenzhen kedua kakinya diamputasi pada tahun 1994, setelah ia jatuh dari gerbong kereta . tingginya kini hanya 85 cm dan berat 39 kilogram, Huang menyebut dirinya "setengah manusia," karena ia telah menjadi setengah ukuran orang rata-rata karena kecelakaan. Ia menaiki Tembok Besar selama dua jam dengan menggunakan kekuatan lengannya, mendorong diri menaiki tangga berbatu di depan ratusan wisatawan yang bengong.Tanpa kaki, istrinya meninggalkan dia ketika ia kehilangan mata pencaharian, tapi orang dari provinsi Sichuan Cina tetap bertekad untuk hidup normal.

Dia mulai berlatih menulis kaligrafi dan menjadi seniman jalanan perjalanan, keliling melalui lebih dari 20 kota di China dalam sepuluh tahun."Saya berharap ketika wisatawan melihat saya, seorang pria setengah, mendaki Tembok Besar dan menikmati menjadi manusia sejati, mereka akan berpikir tentang potensi diri mereka sendiri."


Fotografer tak berkaki.


Ketika Kevin Connolly berumur sepuluh tahun saat keluarganya membawanya ke Disney World, tapi untuk beberapa pengunjung taman hari itu, itu Connolly yang cepat menjadi daya tarik utama. Lahir tanpa kaki, Connolly sudah terbiasa dengan tatapan orang asing - tetapi saat itu akan membantunya mulai memahami bahwa lensa bisa bekerja di kedua arah.
Pada perjalanan solo ke Eropa, lebih dari satu dekade kemudian, ia merasa orang menatapnya.Connolly mengangkat kamera ke pinggulnya, dan memotret tampang orang itu. Connolly akan mengulangi kegiatannya ini sampai 32.000 kali lebih selama perjalanannya, menciptakan beragam portfolio individu dari berbagai negara

Dia memposting beberapa fotonya secara online, dengan judul "Pameran Rolling."Banyak dari orang-orang yang bertemu, tidak menunggu dia untuk menjelaskan alasan tidak adanya kakinya. Sebaliknya, mereka secara otomatis membuat narasi mereka sendiri, sesuai dengan lingkungan mereka sendiri atau perasaan pribadi. Sebagai contoh, saat bepergian di Selandia Baru seorang wanita bertanya Connolly jika dia adalah korban serangan hiu. Di Rumania beberapa orang mengira dia seorang pengemis, di sebuah bar di Montana seseorang membelikannya bir dan mengucapkan terima kasih atas jasanya,karena dia percaya bahwa Connolly adalah seorang veteran terluka dari Perang Irak.


Helen Keller.


Kekurangan: Buta dan Tuli.

Helen Adamns Keller adalah seorang penulis, aktivis politik dan pengajar asal Amerika. Ia juga orang buta tuli pertama yang berhasil menyelesaikan kuliah seni, berkat jasa gurunya, Annie Sullivan yang berhasil mengajarkan Helen cara berkomunikasi tanpa bahasa. Ia mengajarkan Helen untuk berkomunikasi dengan mengeja huruf pada tangannya, dimulai dari huruf D-O-L-L untuk boneka yang diberikan oleh Sullivan untuk Helen pada hari ulangtahunnya.

Helen juga ikut aktif mengkampanyekan hak wanita untuk memilih di pemilu, hak buruh, dan sosialisme. Pada tahun 1920, ia membantu pendirian American Civil Liberties Union (ACLU). Keller telah bertemu semua presiden amerika sejak Grover Cleveland sampai Lyndon B. Johnson. Ia juga merupakan teman baik dari beberapa figur kenamaan termasuk Alexander Graham Bell, Charlie Chaplin, dan Mark Twain.


Stephen Hawking.


Kekurangan: Penyakit Motor Neuron.

Stephen William Hawking adalah seorang ilmuwan fisika ternama asal Inggris. Buku-buku dan penampilan publiknya telah menjadikannya selebriti akademis. pada tahun 2009 ia juga mendapatkan Medali presidensial atas kebebasan, Penghargaan sipil tertinggi di USA. Saat masih menempuh pendidikan di Cambridge, Stephen Hawking terjatuh dari tangga yang kelak akan membuatnya menderita penyakit motor neuron yang membuatnya lumpuh.

Ia lebih takut kehilangan kejeniusannya sehingga ia lebih dahulu memeriksakan intelektualnya lewat Mensa test. Diagnosis penyakit syarafnya diketahui saat umurnya mencapai 21 tahun, dimana ia mulai kehilangan kontrol atas tangan dan kakinya, sampai akhirnya ia lumpuh total pada tahun 2009.


Jean-Dominique Bauby.


Kekurangan: Locked - In Syndrome.

Jean - Do adalah seorang Editor, penulis dan jurnalis kenamaan dari majalah Prancis ELLE. Pada tahun 1995, ia menderita serangan jantung yang sangat parah dan mengakibatkan ia jatuh ke dalam koma selama 20 hari. Setelah bangun dari koma, Ia mendapatkan dirinya menderita sebuah sindrom syaraf yang sangat langka bernama Locked In Syndrome. Sindrom ini membuat si penderita lumpuh dari ujung kepala hingga ujung kaki, namun tetap memiliki pikiran yang sadar. Dalam kasus ini, Jean-Do tetap dapat mengedipkan matanya.

Mengabaikan kondisinya, Jean-Do tetap mampu menulis sebuah bukua berjudul Diving Bell and the Butterfly dengan cara Mengedipkan matanya ketika penulis yang membantunya menunjuk huruf yang benar. Jean-Do harus mengedit dan mengarang buku tsb sepenuhnya dalam kepalanya, huruf demi huruf. Jean-Do meninggal 2 hari kemudian setelah buku tsb di rilis.


John Nash.


Kekurangan: Schizophrenia (kelainan otak yang kronis, parah dan membuatnya tidak berfungsi)

John Forbes Nash adalah seorang Ilmuwan matematik Amerika. Pada masa kecilnya, ia sangat tertarik pada sains sehingga mencoba berbagai percobaan kecil di kamar tidurnya. Ia kemudian mempelajari Indusri kimia dan Matematika pada Carnegie Mellon Univeristy.

Pada tahun 1959, ia mulai menunjukkan perilaku aneh menyerupai paranoia. Ia mempercayai bahwa ada organisasi yang sedang mengincarnya. Kemudian ia dimasukkan ke sebuah rumah kejiwaan dimana ia di diagnosa menderita schizophrenia. Karya-karya dan sumbangsihnya mendapat banyak penghargaan, termasuk beberapa penghargaan elit berupa John von Neumann Theory Prize in the year 1978 dan Nobel Memorial Prize in Economic Sciences pada tahun 1994. Sebuah film Academy Award yang berjudul "A Beautiful Mind" dengan pemeran Russel Crowe memiliki cerita yang berdasar pada Biografinya.


Christy Brown.


Kekurangan: Cerebral Palsy

Christy Brown adalah seorang Pengarang, Pelukis, dan penyair asal Irlandia yang menderita Cerebral Palsy, yang membuatnya tidak dapat bergerak dan berbicara secara normal. Para dokter juga menyatakan bahwa dia juga memiliki keterbelakangan mental. Namun ibunya tetap mencoba berbicara dengannya, mengajarkannya berbagai hal. Pada suatu hari ia menyambar sepotong kapur dari tangan kakaknya dengan kaki kirinya dan membuat tanda dengan kapur itu.

Sampai umur 5 tahun hanya kaki kirinya yang bisa bergerak sesuai keinginnannya. Ia menggunakan kaki ini untuk berkomunikasi, yang nantinya ia jadikan judul otobiografinya, "My Left Foot"




Sumber :
http://www.rajanembak.com/2012/06/cerita-motivasi-dari-orang-orang-luar.html
yafi20.blogspot.com/2012/04/renungan-inspiratif-5-orang-luar-biasa.html


Tidak ada komentar:

Posting Komentar