Empat anggota Dewan di istana Potala. Dalai Lama mengutus pejabat ini untuk melakukan negosiasi dengan Inggris. (BNPS.CO.UK)
Satu set gambar luar biasa yang diambil selama misi kontroversial Inggris pada 1903 ke Tibet telah dirilis pertama kalinya.
Karya foto-foto langka ini diabadikan oleh seorang petugas selama gerakan pertama kalinya bangsa Inggris memasuki negari tersebut
Mereka menggambarkan keindahan yang membayangi negari terpencil itu dengan sejumlah pemandangan seperti Mount Everest kepada masyarakat Barat untuk pertama kalinya.
72 foto menakhjubkan tersebut memperlihatkan kehidupan masyarakat setempat, beberapa bangunan hingga sekelompok biarawati yang tersenyum didepan kamera.
Gambar spektakuler benteng Khamba Jung: Ekspedisi Younghusband terpicu karena ketakutan akan meluasnya kekuasaan Rusia ke Tibet. (BNPS.CO.UK)
Diambil oleh John Claude White, seorang pejabat politik yang tergabung dalam ekspedisi ini telah mengabadikan seorang tentara saat gerakan Lieut. William Pyt Bennett.
Foto-foto ini dengan cermat ditempel pada album dan disimpan dengan teliti, melewati beberapa keturunan selama brtahun-tahun.
Mereka kini sedang berusaha untuk menjualnya lewat lelang Bonhams, Inggris, yang diharapkan laku terjual sebesar 15.000 pound.
White memasuki negara itu dalam ekspedisi Inggris ke Tibet pada 1903 dan 1904 ketika pasukan India-Inggris berusaha mencegah masuknya pengaruh Rusia di negara tersebut.
Kamp pasukan ekspedisi di bawah benteng Phari Jung. Ini adalah ekspedisi berdarah karena Younghusband terpaksa berperang melawan pasukan Tibet. (BNPS.CO.UK)
Dipimpin oleh Mayor Francis Younghusband, sekitar 3.000 pasukan memasuki negari tersebut, menewaskan sekitar 700 biarawan Tibet yang hanya bersenjata ringan di desa Guru.
Mereka memasuki kota Lasha pada bulan Agustus 1904, pada saat pemerintah menanda tangani perjanjian yang secara efektif mengubah negari itu menjadi protektorat Inggris.
Foto-foto hitam putih ini menunjukkan pemandang misterius di negeri itu, termasuk Mount Everest dengan gambar orang Tibet dalam pakaian tradisional berpose di depan kamera.
Beberapa diantaranya bahkan menunjukkan ekspedisi, dengan sederet tenda di tanah datar serta kegiatan keseharian para biarawan dan biarawati.
Kepala biara Tashi Lama bersama Badulah, seorang duta besar Tiongkok (kanan). (BNPS.CO.UK)
David Park, direktur pustaka, peta dan naskah Bonhams, mengatakan, "Ini merupakan foto yang luar biasa dengan asal-usul yang unik."
"Foto-foto ini adalah gambar Tibet yang pertama kalinya dikeluarkan,
dimana Tibet saat itu merupakan negari tertutup - bagi orang-orang
Inggris pada umumnya."
"Para pedagang dari India dan Nepal kadang-kadang diijinkan masuk, karena mereka tidak menginginkan adanya pengaruh luar."
"Inggris memutuskan memaksa mereka membuka pintu masuk, dengan melancarkan serangan militer."
Younghusband di Darjeeling, menjelang ekspedisi. Tongsa Penlop (kanan), seorang duta besar Bhutan yang di suruh Inggris untuk menjelaskan kepada orang-orang Tibet, bahwa perlawanan mereka akan sia-sia. (BNPS.CO.UK)
"Mereka memiliki kekuatan militer sekitar 3.000 personil, dengan 7.000 pengikut kamp lain yang membawa unta untuk mengangkut barang-barang mereka."
"Terjadi pertempuran kecil karena Inggris tetap melanjutkan perjalanan hingga mereka mencapai Lasha dan menandatangani sebuah perjanjian."
"Foto-foto ini diambil oleh seorang perwira Inggris, John Claude White. Ia bukan seorang fotografer profesional namun sangat cerdas dalam pengambilan gambar."
Foto-foto hasil bidikan John Claude White di Tibet dan Lasha diterbitkan oleh Johnston & Hoffmann pada tahun 1906. (Erabaru/DM/sua)
Sumber :
http://www.erabaru.net/berita-foto/62-berita-foto/18221-foto-foto-klasik-bangsa-tibet-1903
"Para pedagang dari India dan Nepal kadang-kadang diijinkan masuk, karena mereka tidak menginginkan adanya pengaruh luar."
"Inggris memutuskan memaksa mereka membuka pintu masuk, dengan melancarkan serangan militer."
Younghusband di Darjeeling, menjelang ekspedisi. Tongsa Penlop (kanan), seorang duta besar Bhutan yang di suruh Inggris untuk menjelaskan kepada orang-orang Tibet, bahwa perlawanan mereka akan sia-sia. (BNPS.CO.UK)
"Mereka memiliki kekuatan militer sekitar 3.000 personil, dengan 7.000 pengikut kamp lain yang membawa unta untuk mengangkut barang-barang mereka."
"Terjadi pertempuran kecil karena Inggris tetap melanjutkan perjalanan hingga mereka mencapai Lasha dan menandatangani sebuah perjanjian."
"Foto-foto ini diambil oleh seorang perwira Inggris, John Claude White. Ia bukan seorang fotografer profesional namun sangat cerdas dalam pengambilan gambar."
Foto-foto hasil bidikan John Claude White di Tibet dan Lasha diterbitkan oleh Johnston & Hoffmann pada tahun 1906. (Erabaru/DM/sua)
Sumber :
http://www.erabaru.net/berita-foto/62-berita-foto/18221-foto-foto-klasik-bangsa-tibet-1903
Tidak ada komentar:
Posting Komentar