Jumat, 31 Agustus 2012
15 Mainan tradisional Jepang.
Jepang memiliki banyak mainan tradisional yang telah menghibur anak-anak dari generasi ke generasi. Dalam era modern seperti ini, beberapa mainan tradisional ini masih sangat populer di kalangan generasi muda Jepang. Kebanyakan dari mereka memainkannya pada saat tahun baru.
Inilah 15 mainan tradisional Jepang:
Koma (Gasing).
Ohajiki adalah permainan dengan menggunakan kelereng berbentuk pipih ((ohajiki) dengan diameter 1-1.5 cm. Peraturan dasar dari permainan ini adalah kita harus membidik dan menembak ohajiki-ohajiki tersebut. Ohajiki yang berhasil ditembak, boleh diambil sang penembak. Permainan ini lebih sering dimainkan oleh anak perempuan.
Daruma Otoshi.
Permainan ini menggunakan boneka Daruma yang terdiri dari 5 bagian, biasanya tiap bagian sewarna dengan warna pelangi (biru, merah, kuning, dan hijau). Dimainkan dengan menggunakan palu kecil yang akan memukul tiap bagian, mulai dari bawah ke atas. Selama permainan, selain bagian yang dipukul, bagian lainnya tidak boleh jatuh.
Otedama.
Otedama biasa dimainkan oleh anak perempuan Jepang. Terdiri dari 5 kantung kecil yang berisi kacang-kacangan. Cara mainnya adalah dengan melempar dan menangkap kantung tersebut. Ada dua formasi dasar dari otedama, yaitu nagedama dan yosedama. Nagedama cara bermainnya adalah dengan melempar dan menangkap, seperti juggling. Yosedama lebih seperti bermain bekel, tetapi dengan menggunakan kantung kecil.
Menko.
Menko merupakan permainan dengan menggunakan kartu bergambar, berbentuk lingkaran maupun persegi, dimainkan oleh 2 orang atau lebih. Cara mainnya adalah setiap pemain berusaha membalikkan kartu lawan dengan cara menyerang atau melempar satu kartu ke kartu lainnya. Jika berhasil, kartu yang terbalik boleh diambil. Pemenangnya adalah pemain yang memiliki kartu paling banyak di akhir permainan.
Tako (Layangan).
Layangan di Jepang terdiri dari berbagai macam bentuk dan ukuran, serta sering dihiasi dengan gambar. Ada permainan perang layangan, dimana setiap pemain saling berusaha memutuskan benang layangan para lawannya.
Takeuma (Egrang).
Cara bermain Takeuma sama dengan bermain egrang di Indonesia. Pemain berjalan dengan menggunakan 2 buah tongkat panjang yang dipasangkan papan kecil ditiap tongkat sebagai pijakan. Semakin tinggi papan, maka akan semakin sulit untuk menyeibangkan badan,
Ayatori.
Ayatori adalah permainan dengan menggunakan tali yang dibuat menjadi berbagai macam bentuk, biasanya dimainkan oleh anak perempuan
Kendama.
Kendama, mainan ini terdiri dari ken (berbentuk semacam palu) dan Dama/Tama sebuah bola yang terhubung dengan Ken oleh tali. Dalam Kendama, ada 1.000 lebih teknik untuk memainkannya. Teknik paling dasar adalah melemparkan bola ke atas, kemudian menangkapnya dengan menggunakan Ken, baik ke bagian yang berbentuk mangkuk, ataupun ke bagian paling atas dari Ken).
Kamizumo.
Cara bermain Kamizumo adalah taruh para pemain sumo buatan, biasanya terbuat dari kertas (2 pemain), kemudian letakkan di arena yang juga terbuat dari kertas. Pukul-pukul arena untuk menjatuhkan lawan. Pemenangnya adalah yang bertahan terakhir di arena Sumo.
Maritsuki.
Permainan ini biasanya dimainkan oleh anak perempuan. Mereka akan memantulkan temari (bola yang terbuat dari sutra berwarna-warni) sambil menyanyikan lagu-lagu indah.
Sugoroku.
Sugoroku adalah permainan papan dari Jepang, dimana para pemain melemparkan dadu, kemudian menggerakkan bidak mereka sesuai dengan angka pada dadu. Ada 2 cara untuk memainkan Sugoroku. Pertama, Sugoroku dimainkan seperti permainan ular tangga. Kedua, dimainkan seperti permainan backgammon.
Hanetsuki.
Hanetsuki sama seperti permainan badminton tanpa menggunakan net. Permainan ini menggunakan raket yang disebut hagoita, terbuat dari kayu berbentuk persegi panjang, dan kok yang berwarna-warni. Sering dimainkan oleh para anak perempuan di tahun baru. Ada 2 cara bermain Hanetsuki. Pertama, bersaing memukul kok tinggi-tinggi selama mungkin. Kedua, saling memukul kok antara pemain satu dengan lainnya (seperti badminton). Pemain yang gagal memukul akan menerima hukuman, yaitu wajahnya akan dicoret dengan menggunakan tinta.
Fukuwarai.
Permainan ini biasa dimainkan pada tahun baru. Pemain ditutup matanya, lalu dia harus menempelkan bagian-bagian muka (mata, hidung, mulut) ke sebuah papan bergambar muka.
Nawatobi.
Nawatobi adalah permainan lompat tali di Jepang. Dua orang memegang ujung masing-masing tali dan memutar tali, kemudian pemain lain lompat ke dalam putaran tali tersebut. Dapat juga dimainkan sendirian.
sumber :
http://www.idbite.com/artikel/172/15-mainan-tradisional-jepang
http://klikrefresh.blogspot.com/2011/12/15-mainan-tradisional-jepang.html
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar