Terima kasih Atas kunjungannya

Kamis, 28 Februari 2013

Dokter-dokter terkejam, dan kesalahan-kesalahan medis yang fatal.



Jack Kevorkian.


Seorang ahli patologi yang kontroversial. Ia dilahirkan di Pontiac, di negara bagian Michigan, Amerika dari orang tua yang berdarah Armenia - Amerika.
Ia terkenal dalam membantu hak untuk mati dari pasien terminal dengan cara "bunuh diri berbantuan" dan mengklaim bahwa ia telah mebantu sebanyak 130 pasien dalam mengakhiri hidupnya.
Pernyataannya yang sangat terkenal yaitu : " kematian adalah bukan perbuatan kriminal" .
Banyak yang mengira bahwa julukan Dr Death (Dr Kematian) diberikan kepadanya sehubungan dengan kegiatannya tersebut, namun sewaktu diwawancarai dalam acara "Larry King Live" pada bulan Juni 2007 , ia mengatakan bahwa julukan tersebut disandangnya oleh karena pekerjaannya sebagai seorang ahli patologi yang banyak melakukan otopsi.
Ia dituntut hukuman penjara selama 10 - 25 tahun dan dijatuhi hukuman penjara selama 8 tahun.
Ia mulai menjalani hukuman penjara pada tahun 1999 atas tuduhan melakukan kejahatan pembunuhan tingkat dua pada tahun 1998 dengan cara meracuni Thomas Youk, 52 tahun, dari Oakland County , Michigan.



Walter Freeman.


Meskipun bukan doktor yang normal, Walter Freeman adalah seorang ahli saraf yang lulus dari Yale dan University of Pennsylvania Medical School.
Bahkan meskipun ia tidak berangkat dengan niat jahat, Freeman menyelesaikan lebih daripada 3.500 lobotomi di AS, terutamanya Rosemary Kennedy dan banyak lainnya.
Sementara hari ini lobotomi jarang digunakan, Freeman membantu untuk menyempurnakan mereka dan membuat kemasyhuran selepas mampu menyelesaikan mereka berjaya dan "menyembuhkan" pasien.
Namun, Freeman tampaknya menjadi sangat bersemangat; menggunakan pemecah es daripada dapur untuk menyelesaikan Lobotomi, menyelesaikan lebih daripada 20 lobotomi dalam satu hari tanpa menggunakan seorang doktor bedah, dan bahkan membolehkan media untuk menonton Lobotomi dilakukan yang pada akhirnya berakhir dalam kematian , sebagai pemecah es menyelinap ke otak pesakit. Percaya atau tidak, sepertinya Freeman unbothered oleh kematian manusia dan meneruskan untuk melakukan operasi lain.



Harry Howard Holmes (Herman Mudgett)


Herman Webster Mudgett (1860-1896) yang dikenal sebagai Dr. Harry Howard Holmes telah membunuh sekitar 150 wanita muda, namun ia mengaku "hanya" membunuh 27 orang.
Dia menyewakan kamar-kamar di "istana" miliknya di Chicago, yang sebenarnya adalah sebuah rumah horor.
Di sana dibuatkannya lorong-lorong rahasia yang berkelok-kelok menembus dari suatu ruangan ke ruangan lainnya, setiap kamar juga dilengkapi dengan lift rahasia, setiap kamar tidur dibikin kedap suara, kolam-kolam asam (barangkali untuk melumatkan mayat), kamar gas, suatu meja pembedahan yang dilengkapi dengan alat meregangkan tubuh manusia, krematorium pribadi, dan suatu gudang bawah tanah (bunker) yang sangat besar dimana ditemukan banyak bagian tubuh manusia yang terpotong-potong.
Ia menjual tulang rangka dari korban-korbannya tersebut kepada sekolah-sekolah kedokteran.
Korban-korbannya digantungnya selama 10 menit sebelum mati.



Arnfinn Nesset.


Arsip paling mematikan di norwegia. Arnfinn adalah seorang juru rawat dan telah membunuh 138 pasien.
Pada tahun 1977 Arnfinn menjadi direktur Home Orkdal Perawatan Valley.
Ketika ia mengambil jabatannya, jumlah pasien yang tidak biasa mulai sekarat.
Tak seorang pun yang dicurigai sampai 1981 ketika seorang karyawan melihat pembelian dalam jumlah besar curacit, turunan dari curare beracun yang digunakan sebagai relaksasi otot.
Polisi membawa Arnfinn, orang yang bertanggung jawab atas pembelian curacit itu, untuk ditanyai.
Pertama dia mengaku membeli obat untuk membunuh anjing liar di sekitar rumah jompo.
Lalu, tak terduga, dia mulai mengaku membunuh 27 pasien.
Pada satu titik ia berseru "Aku telah membunuh begitu banyak saya tidak bisa mengingat mereka semua."



Carl Clauberg.


Carl Clauberg adalah salah satu daripada banyak doktor yang melakukan eksperimen di banyak kamp konsentrasi Nazi, khususnya Auschwitz.
Selepas menerima pangkat ketua doktor dan mempelajari ginekologi, ia menjadi profesor ginekologi di Universiti Königsberg.
Setelah menjadi Nazi pada tahun 1933, Clauberg, pada 1942, mendekati Heinrich Himmler dan menyarankan percobaan tentang sterilisasi massal untuk perempuan.
Himmler setuju dan ditugaskan Clauberg ke Block nomor 10 di kamp.
Clauberg sangat ingin untuk mencari yang murah dan mudah untuk mensterilkan perempuan.
Sering kali dia menggunakan asam cair yang disuntikkan ke dalam rahim wanita.
Para wanita yang indung telur mengalami kerusakan telah dihapuskan dan kemudian diantar ke Berlin untuk kajian lanjut.
Kadang-kadang pesakit dibunuh supaya autopsi yang akan dilakukan.
Dikatakan bahawa 300 orang perempuan sedang melakukan percobaan pada selama waktu ini.
Clauberg akhirnya ditangkap, dibebaskan, dan ditangkap lagi, tetapi meninggal sebelum diadili.



John Bodkin Adams.


John Bodkin Adams (21 Januari 1899 - 4 Juli 1983) adalah orang Irlandia kelahiran Inggris.
Dokter umum yang divonis sebagai seorang penipu dan diduga melakukan pembunuhan berantai.
Antara tahun 1946 - 1956, lebih dari 160 pasiennya meninggal secara mencurigakan.
Dari jumlah tersebut, 132 pasien yang meninggal mewariskannya uang atau barang mereka.
Ia diadili dan dinyatakan tidak bersalah atas pembunuhan terhadap satu pasien pada tahun 1957.
Namun Adams dinyatakan bersalah dalam persidangan berikutnya, 13 pelanggaran mengenai resep penggunaan obat, berbohong atas formulir kremasi, menghalangi polisi dalam pencarian dan gagal dalam menyimpan obat-obatan berbahaya.
Dia telah dihapus dari Daftar Kedokteran pada 1957 dan diberi wewenang kembali pada tahun 1961 setelah dua aplikasi sebelumnya gagal.



Harold Shipman.


Harold Shipman bisa dibilang merupakan pembunuh berantai terbesar yg pernah ada bila merujuk pada jumlah korbannya.
Jumlah korbannya mencapai 215 orang (menurut perkiraan polisi bahkan bisa mencapai 400 orang lebih jika cukup bukti), dan mungkin satu-satunya orang yang jumlah korbannya melebihi Shipman hanyalah Elizabeth Bathory.
Korban-korban dari Shipman kebanyakan adalah wanita lansia yang sebenarnya merupakan pasiennya.
Metode pembunuhannya umumnya dengan cara suntik mati atau pemberian obat-obatan berbahaya kepada sang pasien, polisi menemukan bahwa para pasien itu meninggal karena pemberian obat-obatan diamorfin (semacam heroin) yg berlebihan, bukan karena sakit atau ketuaan seperti yang tertulis dalam sertifikat kematiannya.



Michael Swango.


Lahir di Tacoma, Washington 21 oktober 1954.
Seorang dokter psikopat menjadi pembunuh berantai.
Tiga puluh lima orang pasien tewas diracun, sejumlah paramedis juga ikut menjadi korbannya.
FBI menyatakan sang dokter bertanggung jawab atas enam puluh pembunuhan, ia dijuluki sebagai Dokter Pencabut Nyawa.
Tiada yang percaya bahwa seorang dokter muda yang tampan bisa menjadi seorang pembunuh berantai.
Di mana pun ia praktik, Dr. Michael Swango tampak seperti seorang dokter ideal, hingga kemudian nyawa para pasiennya mulai melayang secara misterius.
Namun anehnya, ia selalu bisa lolos dari tuduhan pembunuhan.
Saat tidak ada lagi rumah sakit di Amerika Serikat yang mau mempekerjakannya, Swango praktik di sebuah rumah sakit di Zimbabwe, Afrika.
Korban pun kembali berjatuhan. Selama lima belas tahun bergelut dengan dunia kedokteran, Swango diyakini telah menghilangkan ratusan nyawa.
Michael Swango, dokter yang terobsesi dengan kematian yang sadis, adalah pembunuh berantai terkejam dan paling banyak memakan korban dalam sejarah Amerika.
Di setiap tempat, pasien-pasien Swango mati secara misterius



Shiro Ishii.


Beberapa dari sekian banyak kekejaman yang dilakukan oleh Ishii dan yang lain di bawah komandonya di Unit 731 meliputi: pembedahan makhluk hidup hidup orang (termasuk wanita hamil yang dihamili oleh dokter), tahanan dengan kaki diamputasi dan dipasang ke bagian lain dari tubuh mereka, sejumlah tawanan dibuat beku anggota tubuhnya dan dicairkan untuk mempelajari hasil gangren yang tidak diobati.
Manusia juga digunakan sebagai kasus uji hidup untuk pelempar granat dan nyala api.
Tahanan disuntik dengan inokulasi penyakit, dengan disamarkan sebagai program vaksinasi, untuk mempelajari efek mereka.
Untuk mempelajari efek penyakit kelamin yang tidak ada obat, tawanan laki-laki dan perempuan sengaja diinfeksi dengan sifilis dan gonore melalui perkosaan, lalu dipelajari.
Setelah diberikan kekebalan oleh Otoritas Pendudukan Amerika pada akhir perang, Ishii menghabiskan waktunya dalam penjara untuk kejahatannya dan meninggal pada usia 67 akibat kanker kerongkongan.



Josef Mengele.


Di Auschwitz, Mengele melakukan sejumlah kajian pada anak kembar.
Setelah percobaan selesai, anak kembar ini biasanya dibunuh dan tubuh mereka dibedah.
Ia mengawasi sebuah operasi di mana dua anak-anak Gipsi dijahit menjadi satu untuk menciptakan kembar siam, tangan anak-anak menjadi sangat terinfeksi di mana urat-urat mereka telah rusak.
Mengele sangat fanatik dengan darah dari anak kembar, terutama yang kembar identik Dia dilaporkan mengambil darah mereka sampai mati.
Joseph Mengele menjadi termasyhur karena menjadi salah satu dokter SS yang mengawasi pemilihan tahanan yang datang, menentukan siapa yang harus dibunuh dan siapa yang menjadi buruh paksa, dan untuk melakukan eksperimen manusia di kamp tahanan tersebut, diantara orang-orang yang mengenal Mengele sebagai "Malaikat Maut."




Terkadang dokter atau petugas kesehatan melakukan kesalahan dalam menjalankan tugasnya mengobati pasien.
Dokter tentu sudah mendapatkan pelajaran yang matang sebelum terjun ke dunia kesehatan, namun ada 10 kesalahan medis yang sulit dipercaya bisa terjadi.
Kesalahan medis ini sebagian besar terjadi ketika dokter melakukan operasi atau bedah pada pasiennya.
Berikut ini 10 kesalahan medis yang telah terjadi walaupun sulit dipercaya.



Klinik kesuburan menggunakan sperma yang salah.


Nancy Andrews dari Commack, New York berhasil hamil setelah melakukan prosedur IVF (in vitro fertilisation) di sebuah klinik kesuburan di New York.
Tapi apa yang didapatkan Nancy dan suami adalah seorang anak dengan warna kulit lebih gelap yang secara signifikan berbeda dengan keduanya.
Setelah melakukan tes DNA diketahui bahwa dokter di klinik tersebut menggunakan sperma orang lain untuk membuahi sel telur Nancy.
Pasangan ini pun mengajukan gugatan terhadap pemilik klinik, namun tetap mengangkat bayi Jessica yang lahir tanggal 19 Oktober 2004 sebagai bagian anggota keluarga mereka.



Menerima jantung dan paru-paru yang salah, kemudian meninggal.


Jesica Santillan (17 tahun) meninggal 2 minggu setelah menerima jantung dan paru-paru dari pasien yang memiliki golongan darah tidak cocok dengan dirinya.
Dokter di Duke niversity Medical Center gagal memeriksa kompatibilitas darah sebelum melakukan operasi.
Setelah operasi, Santillan mengalami kerusakan otak dan komplikasi yang mempercepat kematiannya.
Santillan diketahui memiliki golongan darah O dan menerima organ dari golongan darah A.



Kesalahan pengangkatan testis.


Seorang ahli bedah keliru mengangkat sebuah testis yang sehat dari Benjamin Hougton (47 tahun).
Pasien ini memang mengeluh sakit dan penyusutan di testis kirinya sehingga dokter memutuskan untuk menjadwalkan operasi pengangkatan karena takut kanker.
Namun dokter justru mengangkat testis sebelah kanan yang sehat.
Kesalahan ini terjadi di West Los Angeles VA Medical Center dan rumah sakit memberikan ganti rugi sebesar 200.000 dollar AS untuk Hougton dan istri.



Logam sepanjang 13 inci (33 cm) tertinggal di perut pasien.


Donald Church (49 tahun) memiliki tumor di perut dan dioperasi di University of Washington Medical Center, Seattle pada Juni 2009.
Tumor tersebut berhasil diangkat tapi logam retractor sepanjang 33 cm tertinggal di dalam perutnya.
Beruntung hal ini segera diketahui dan diambil sehingga Church tidak mengalami konsekuensi kesehatan jangka panjang dan pihak rumah sakit mengganti rugi sebesar 97.000 Dollar AS.



Prosedur operasi jantung pada pasien yang salah.


Joan Morris (nama samaran) seorang perempuan 67 tahun yang dirawat di sebuah rumah sakit pendidikan untuk angiografi serebral.
Ia masuk ke ruang operasi dan sudah menjalani operasi selama 1 jam, dokter sudah melakukan sayatan di pangkal paha dan menusuk arteri untuk memasukkan tabung kecil ke dalam jantungnya.
Saat itu tiba-tiba telepon berdering dan dokter dari departemen lain menanyakan 'Apa yang Anda lakukan dengan pasien saya?'.
Dokter tersebut langsung memeriksa bagan dan ia baru menyadari telah melakukan kesalahan besar.
Beruntung pasien ini bisa kembali ke kamarnya dalam kondisi stabil.



Sebuah rumah sakit melakukan operasi otak yang salah dan sudah terjadi 3 kali dalam setahun.


Untuk ketiga kalinya dalam 1 tahun, dokter di Rhode Island Hospital mengoperasi sisi kepala pasien yang salah.
Insiden yang paling baru terjadi pada 23 November 2007.
Seorang perempuan 82 tahun dioperasi untuk menghentikan perdarahan antara otak dan tengkoraknya.
Seorang ahli bedah saraf di rumah sakit melakukan pengeboran di sisi kanan kepala, padahal CT scan menunjukkan perdarahan di sebelah kiri.



Ahli bedah melakukan amputasi pada kaki yang salah.


Seorang ahli bedah salah mengamputasi kaki pasiennya, Willie King (52 tahun) pada Februari 1995.
Tim dokter bedah baru menyadari bahwa mereka melakukan operasi di kaki yang salah ketika kaki sudah diamputasi.
Sebagai akibat dari kesalahan ini, lisensi medis dokter tersebut ditunda selama 6 bulan dan denda 10.000 US Dollar.



Kesalahan mengangkat ginjal yang sehat.


Seorang pasien dirawat di Park Nicollet Methodist Hospital karena salah satu ginjalnya memiliki tumor yang diyakini bisa menjadi kanker.
Tapi dokter justru mengangkat ginjal yang sehat dan ginjal yang berpotensi kanker tetap ada di dalam tubuh.
Hal ini baru diketahui ketika ahli patologi tidak menemukan bukti keganasan apa pun pada ginjal yang diambil.



Kesalahan anestesi yang membuat pasien bisa merasakan irisan pisau bedah.


Sherman Sizemore dirawat di Raleigh General Hospital, Beckley pada 19 Januari 2006 untuk melakukan operasi dalam menentukan penyebab sakit perutnya.
Tapi selama operasi ia mengalami fenomena kesadaran anestesi yang membuatnya bisa merasakan sakit, tekanan atau ketidaknyamanan selama operasi tapi tidak bisa bergerak atau bicara dengan dokter.
Dokter gagal memberikan anestesi umum yang membuat ia tersadar selama 16 menit setelah dokter memotong perutnya.
Kondisi ini menimbulkan pengalaman traumatis bagi pasien yang membuatnya terdorong untuk melakukan bunuh diri.



Operasi bypassed jantung pada arteri yang salah.


Dokter bedah diketahui melakukan operasi bypassed jantung pada arteri yang salah, sehingga membutuhkan operasi darurat lain untuk membersihkan penyumbatan yang bisa mengancam hidup pasien.
Hal ini terjadi pada seorang pelawak berusia 45 tahun sekaligus ayah dari 2 anak.



Sumber :
http://sepuluh-fakta.blogspot.com/2011/09/10-dokter-terkejam-terhadap-para.html
http://gangunik.blogspot.com/2011/01/kesalahan-kesalahan-medis-yang-fatal.html


Tidak ada komentar:

Posting Komentar