Terima kasih Atas kunjungannya

Jumat, 02 November 2012

Arsitektur Bizantine ; jembatan Kristen dan Islam.



saint-basils-cathedral


Arsitektur Byzantine adalah satu dari empat gaya arsitektur gereja-gereja di Eropa, yaitu Byzantine, Romanesque, Gotik, dan Barok.
Gaya ini berkembang di Byzantium atau disebut juga Konstantinopel (sekarang Istanbul, ibu kota Turki). Ketika Konstantinopel akhirnya dikuasai oleh pasukan Muslim pada tahun 29 Mei 1453, gaya inipun kemudian diadopsi oleh umat Islam dan memunculkan apa yang sekarang menjadi ciri khas semua masjid di dunia: kubah.
Keunikan inilah yang membuat gaya arsitektur Byzantine sebagai satu-satunya gaya arsitektur yang dipakai oleh gereja sekaligus masjid. Dengan kata lain, gaya ini merupakan jembatan antara kebudayaan Islam dan Kristen.
Gaya Byzantine muncul ketika Kaisar Konstantinus memutuskan untuk memindahkan ibu kota kekaisaran Romawi ke arah timur, yaitu ke kota Konstantinopel (Byzantium) di Turki.
Letak Byzantium yang jauh dari pusat agama Katolik di Roma membuat gaya arsitektur gereja-gereja di wilayah ini jauh berbeda dengan gereja-gereja di Eropa.
Saat itu, ada dua tipe model bangunan gereja, yaitu tipe “basilika” yang berbentuk lorong memanjang (banyak dipakai sebagai model gereja di Indonesia saat ini) dan gaya yang lebih geometris dengan kubah pada pusatnya.

325px-Dehio_I_56_Konstanz_Section


sta-sophia-section


Gaya kedua inilah yang kemudian menjadi ciri khas gaya Byzantium. Secara umum gaya Byzantium memiliki ciri khas sebagai berikut.


Kubah yang sangat besar pada bagian tengah bangunan.


01144001


Berbentuk sirkular atau sentral, berbeda dengan bentuk gereja pada umumnya yang memanjang. Kadang bentuknya polygonal (bersisi banyak), misalnya hexagonal (bersisi enam) atau octogonal (bersisi delapan).

San Vitale


Terdapat “semidome” berbentuk separuh kubah yang mengelilingi kubah utama di pusat.

q6vjybn8


Pilar-pilar berukuran sangat besar untuk menopang berat bangunan.


Dinding tebal dan terbuat dari batu bata.


Bagian interior sangat luas.

hagia_sophia_interior


Jendela berukuran kecil dan berfungsi untuk pencahayaan.

SantApollininner


Hiasan atau dekorasi lebih bersifat “oriental” dengan ukiran bermotif tumbuhan atau hewan, jarang menggunakan patung atau figur manusia.

byzantine-eagles-in-floral-motif-wall-plaque-goran


hagia_sophia_monogram


Ciri khas gereja Byzantine adalah penggunaan hiasan berupa “mosaik” pada dindingnya.

Meister_von_San_Vitale_in_Ravenna_008


Gaya arsitektur Byzantium ini banyak ditemui di wilayah Eropa Timur, terutama di Turki dan Rusia  
Gaya arsitektur ini hingga kini menjadi ciri khas gereja2 Kristen Ortodoks. 
Berikut ini beberapa contoh bangunan gereja bergaya arsitektur Byzantine.


Hagia Sophia (Istanbul, Turki).


hagia-sophia-istanbul


247px-HagiaSophia_DomeVerticalPano_(pixinn.net)
Hagia Sophia atau dikenal pula dengan sebutan Church of the Holy Wisdom adalah contoh bangunan bergaya Byzantine paling terkenal.
Gereja ini dibangun atas perintah kaisar Yustinian.
Begitu hebatnya kemampuan para arsitek dan pembuat bangunan di Byzantium saat itu, hingga pembuatan gereja megah ini hanya memakan waktu 5 tahun (532-537), bandingkan dengan proses pembuatan gereja Gotik yang memakan waktu hingga ratusan tahun.
Perancangnya adalah Anthemius dari Tralles dan Isidorus dari Miletus.
Bagian paling menakjubkan dari gereja ini adalah kubah raksasanya yang setinggi 56 m.
Setelah Konstantinopel ditaklukkan pasukan Muslim, gereja ini diubah menjadi masjid dan ditambahkan minaret (menara) pada setiap sisinya.
Kini, bangunan bersejarah ini berstatus museum. Ini adalah satu-satunya tempat di dunia ini dimana kita bisa melihat simbol2 agama Kristen dan Islam berdampingan pada satu tempat.


Hagia Irene, (Istanbul, Turki).

07eyl2008_065
Gereja Hagia Irene atau Church of the Holy Peace dibangun sekitar abad ke-4.
Terletak di halaman Istana Topkapi, gereja ini dulunya adalah gereja utama di Istanbul sebelum pembangunan Hagia Sophia. Pada 1846, gereja ini dialihfungsikan menjadi museum pertama di Turki.


Gereja San Vitale (Ravenna, Italia)

fb9fecef-9243-430c-8a6d-723779b00754


SanVitale-Matroneum


0066
Gereja ini dibangun pada tahun 547 dan adalah satu dari sedikit gereja bergaya Byzantium di daratan Eropa. Desain gereja ini berbentuk oktagonal (bersegi delapan) dan dihiasi dengan fresco (lukisan dinding) yang masih terawat hingga kini.


Kucuk Ayasofya.

Kucuk Ayasofya (Church of SS. Sergius and Bacchus)
Arti namanya adalah “Aya Sofia Kecil”.
Bangunan ini dulunya gereja Santo Sergius dan Bacchus yang kemudian dialihfungsikan menjadi masjid.


Gereja Holy Apostles (Athena, Yunani)

450px-Church_of_the_Holy_Apostles_Athens_Greece


Basilika St. Mark (Venesia).

St.-Marks-Basilica


interior-cc-petunia2323


Basilika Sacre Cour (Paris, Prancis).

450px-Le_sacre_coeur_(paris_-_france)


Gereja St. Theodore (Turki)

Church of St. Theodore


Katedral Saint Sophia (Harbin, Cina).

1688970323_fae4628800


Katedral Saint Sava (Belgrade, Serbia).

400px-Temple_Saint_Sava


Katedral Alexander Nevsky (Sofia, Bulgaria).

alexander-nevsky-cathedral-sofia-bulgaria


Katedral Alexander Nevsky (Estonia).

estonia


Katedral Naval (Krondstat, Rusia).

800px-Kronstadt_Naval_Cathedral


Katedral Christ The Saviour (Moskow, Rusia)

450px-Russia-Moscow-Cathedral_of_Christ_the_Saviour-8
Katedral ini dibangun antara tahun 1839–1883, namun dihancurkan oleh Stalin pada 1931.
Setelah rezim komunis digulingkan, gereja ini dibangun kembali menyerupai bentuk aslinya dan kini menjadi gereja terbesar di Rusia.


Katedral Poti (Georgia).

800px-Poti_Cathedral_georgia


Katedral Ascension (Novocherkassk, Rusia).

Ascension Cathedral in Novocherkassk


Katedral Nativity of the Theotokos (Rusia).

Cathedral of the Nativity of the Theotokos


Biara Serafimo-Diveevsky (Rusia).

Serafimo-Diveevsky Monastery


Katedral St. Basil (Moscow, Rusia).

398px-RedSquare_SaintBasile_(pixinn.net)
Pembangunan gereja ini diperintahkan oleh kaisar Ivan the Terrible yang konon juga memerintahkan agar arsitek dari gereja ini dibutakan begitu pembangunan gereja selesai supaya tidak membangun bangunan yang sama indahnya dengan gereja ini.
Keunikan gereja ini adalah dibuat meninggi walaupun masih mengikuti rancangan gereja bergaya Byzantium yang oktagonal. Bentuk kubahnya pun berbentuk umbi bawang (onion dome).


Katedral The Saviour on Blood (St. Petersburg, Rusia).

450px-St._Petersburg_church


Katedral St. Peter and Paul (Petergof, Rusia).

St. Peter and Paul's Cathedral in Petergof
Aku tahu apa komentar kalian begitu melihat gereja-gereja di atas, “Kok mirip masjid ya?”
Memang, setelah penaklukan Konstantinopel oleh Sultan Mehmed II pada tahun 1452, gaya arsitektur Byzantine diadopsi oleh kaum Muslim untuk membangun masjid.
Bahkan, denah masjid-masjid di dunia ini kini mengikuti bentuk gereja bergaya Byzantine, yaitu berbentuk segiempat atau polygonal (bersegi banyak) dengan kubah di bagian tengahnya.
Apalagi gaya Byzantine memang tidak mengenal penggunaan patung hewan ataupun manusia yang dilarang dalam ajaran Islam.
Gaya arsitektur Byzantine yang di-Islamkan ini kemudian disebut gaya Ottoman oleh arsitek Muslim, sebab berkembang pada masa kekhalifahan Ottoman.


Berikut ini beberapa masjid bergaya Ottoman.


Dome of The Rock (Yerusalem, Palestina)

Dome-of-Rock_thumb1


Jerusalem-Dome-of-the-Rock-from-the-south-2007


Jerusalem-al-Aqsa-Mosque-stained-glass-window-next-to-minbar
Masjid ini dibangun di atas di tempat yang dipercaya oleh umat Muslim sebagai lokasi terjadinya Isra Mi’raj. Nama resminya dalam bahasa Arab adalah Masjid Qubbat as-Sakrah.
Arsiteknya adalah Yazid bin Salam dan Raja bin Hawyah.
Struktur bangunan masjid ini berbentuk oktagonal (segienam) dengan kubah berdiameter 20 m.


Masjid Agung Damascus (Damascus, Syria).

damascus_thumb1
Masjid ini awalnya adalah sebuah gereja bernama Basilika St. Yohanes Pembaptis yang dialihfungsikan menjadi masjid pada masa kekhalifahan Ummayah pada tahun 634.


Masjid Biru (Istanbul Turki).

DCF 1.0


450px-Istanbul_2009_Yeni_Camii
Masjid yang memiliki nama resmi Masjid Sultan Ahmed ini dibangun antara tahun 1609 hingga 1616.
Masjid ini sengaja dibangun menyerupai Hagia Sophia oleh arsiteknya, Mimar Sinan, yang juga membangun berbagai masjid bergaya Ottoman lainnya di Istanbul.


Masjid Salimiye (Edirne, Turki).

450px-Salimiye_Masjid Edirne,


U112P5029T2D380504F26DT20110710164534


Masjid Fatih (Istanbul, Turki).

703px-FatihMosque


Masjid Suleymaniye (Istanbul, Turki).

The Suleymaniye


Masjid Ortakoy (Istanbul, Turki).

Masjid-Ortakoy_thumb


Masjid Mohammad Ali Pasha (Kairo, Mesir).

Masjid-Muhammad-Ali_thumb2
Gaya arsitektur Byzantine dipakai secara berdampingan oleh umat Islam dan Kristen Ortodoks di Asia Timur sehingga batas-batas perbedaan di antara keduanya pun lama-lama menghilang.
Nah, menarik ya melihat ada gaya arsitektur yang dipeluk oleh dua agama sekaligus untuk membangun rumah ibadah mereka. Bagaimana menurut kalian?




Sumber :
http://mengakubackpacker.blogspot.com/2012/10/arsitektur-byzantine-jembatan-kristen.html


Tidak ada komentar:

Posting Komentar