Terima kasih Atas kunjungannya

Sabtu, 08 September 2012

Uji penyakit alzheimer (pikun) dan kesalahan-kesalahan dalam ...





Nama penyakit Alzheimer berasal dari nama Dr. Alois Alzheimer, dokter berkebangsaan Jerman yang pertama kali menemukan penyakit ini pada tahun 1906.
Dr. Alzheimer memperhatikan adanya perubahan jaringan otak pada wanita yang meninggal akibat gangguan mental yang belum pernah ditemui sebelumnya. Pada jaringan otak tersebut ditemukan lapisan atau plaque dan serabut saraf yang tidak normal.

Penyakit Alzheimer paling sering ditemukan pada orang tua berusia sekitar 65 tahun ke atas. Di negara maju seperti Amerika Serikat saat ini ditemukan lebih dari 4 juta orang usia lanjut penderita penyakit Alzheimer. Angka ini diperkirakan akan meningkat sampai hampir 4 kali di tahun 2050. Hal tersebut berkaitan dengan lebih tingginya harapan hidup pada masyarakat di negara maju, sehingga populasi penduduk lanjut usia juga bertambah.

Berikut ini adalah Uji Neurologis yang sebenarnya... Silakan duduk yang baik dan perasaan tenang.

Temukanlah huruf C di bawah ini.



Bila anda telah menemukan huruf C, sekarang carilah angka 6 di bawah ini:



Sekarang temukanlah huruf N di bawah ini. Mungkin sedikit lebih sulit:



Jika anda sanggup melewati ketiga ujian di atas, berarti anda bisa membatalkan kunjungan ke dokter ahli syaraf. Otak anda sehat dan bebas dari penyakit Alzheimer. Bagaimana dengan orang lain di sekitar anda? Cobalah... tapi jangan sampai membuat mereka tersinggung, ya!


Kesalahan Yang Sering Terjadi dalam Tindakan P3K.




Menoreh bekas luka gigitan hewan berbisa.

Padahal menoreh luka bisa memutuskan tendon, urat syaraf dan meningkatkan resiko terkena infeksi.
Sebaiknya cukup buat ikatan pada luka dengan disertai bidai atau ranting lalu segera bawa ke rumah sakit.


Mengoles mentega pada luka bakar.

Padahal tindakan tersebut dapat menyulitkan tindakan lebih lanjut oleh dokter dan meningkatkan resiko terkena infeksi pada luka bakar.
Cukup dinginkan luka dengan air dingin, jaga kebersihan luka, dan menutupnya dengan kain bersih.
Jangan memecahkan atau mengorek bagian luka yang melepuh. Luka bakar dengan kondisi melepuh yang parah harus segera dibawa ke rumah sakit.


Menghentikan pendarahan dengan membuat ikatan yang bisa dikencangkan dan dilonggarkan (torniquet) diatas luka yang mengalami pendarahan.

Padahal tindakan tersebut bisa menyebabkan rusaknya jaringan di daerah luka dan sekitar luka.
Tindakan yang benar untuk mengentikan pendarahan adalah menutup luka langsung dengan kain kasa atau kain yang bersih kemudian dibalut dengan rapi dan cukup kencang. Bawa segera ke rumah sakit apabila pendarahan tidak berhenti, luka tetap menganga, terinfeksi atau luka disebabkan oleh gigitan hewan berbisa.


Memberikan terapi panas pada kondisi keseleo, otot tegang, atau patah tulang.

Padahal tindakan tersebut berpotensi menyebabkan kondisi bengkak bahkan membuat proses penyembuhan menjadi makin lama.
Tindakan yang benar adalah dengan meletakan es pada bagian tubuh yang keseleo, otot tegang, atau patah tulang selama 10 menit dan biarkan tanpa es selama 10 menit dan seterusnya setiap 10 menit. Lakukan hal tersebut selama 1-2 hari.


Memindahkan korban tabrakan dari dalam mobil ke tempat lain.

Padahal tindakan tersebut malah berpotensi menyebabkan luka lebih parah.
Pada kasus kecelakaan sepeda motor, membuka helm korban malah berpotensi menyebabkan lumpuh atau bahan kematian. Apabla kondisi mobil/ motor yang mengalami kecelakaan tersebut tidak terbakar atau kondisi berbahaya lainnya, biarkan korban hingga datangnya tim medis.


Mengucek mata ketika ada benda masuk ke mata.

Padahal tindakan tersebut bisa menyebabkan luka pada mata.
Tindakan yang benar adalah dengan mencuci mata melalui air yang mengalir.


Menggunakan air panas untuk menolong mereka yang sangat kedinginan atau tubuhnya mulai membeku.
Bahkan pada kondisi dimana jari jari sudah mulai membeku, terkadang langsung direndam pada air panas.

Padahal tindakan tersebut bisa menyebabkan hal yang membahayakan tubuh.
Tidakan yang benar adalah cukup dengan mengunakan air yang cukup hangat atau menggunakan uap yang kering.


Mengosok tubuh dengan alkohol untuk mengurangi demam.

Padahal alkohol bisa menyerap kedalam tubuh dan menyebabkan keracunan terutama pada anak anak.
Tindakan yang benar adalah gunakan acetaminophen atau ibuprofen atau segera bawa ke dokter atau rumah sakit untuk demam yang sangat tinggi.


6 Kesalahan penanggulangan penyakit yang telah menjadi kebiasaan.




Memakai Pakaian Tebal/ Selimut Ketika Demam.

Pakaian tebal/ selimut akan menaikan suhu tubuh. Suhu yang sangat tinggi (39 derajat atau lebih) pada anak-anak bisa menyebabkan kejang-kejang. Disarankan untuk mengenakan pakaian tipis meskipun tubuh terasa dingin.


Kalau Demam Tidak Boleh Mandi.

Dengan mandi ketika demam dapat menurunkan suhu tubuh yang sedang meningkat. Tetapi, kalau demam disertai dengan rasa menggigil, mandi dengan air hangat akan lebih baik atau kompres dengan air hangat.


Mandi Malam Hari Menyebabkan Rematik.

Hal ini tidak benar. Kalau kondisi tubuh dalam keadaan sehat dan memerlukan mandi untuk kebersihan, tidak ada masalah mesdkipun mandi malam hari. Tetapi pada penderita rematik, dianjurkan mandi dengan air hangat.


Penderita Cacar Air/ Campak Tidak Boleh Mandi.

Hal ini malah bertentangan dengan prinsip medis, dimana pada penderita penyakit cacar air atau campak dengan kelainan pada kulit yang menyeluruh, justru harus menjaga kebersihan kulit dengan mandi lebih sering agar perluasan penyakit dapat dicegah, disamping menggunakan obat.


Angin Duduk Harus Dikerok/ Dipijat.

Apabila menderita angin duduk, jangan dipijat atau dikerok. Kejadian orang yang meninggal ketika dipijat, menunjukkan betapa penanganan yang salah dapat berakibat fatal. Hal yang harus dilakukan adalah : Pemberian oksigen dan obat serta tindakan diagnostik khusus. Ini mungkin merupakan gejala awal serangan jantung berat akibat sumbatan darah keseluruh tubuh.


Masuk Angin Harus Dikerok.

Kerokan ternyata bukan pertanda anginnya keluar, melainkan pecahnya pembuluh kapiler tepi yang berada dikulit. Tidak mengherankan, jika beberapa waktu setelah kerokan, gejala-gejala masuk angin akan kembali terjadi.

Kerokan akan menimbulkan rasa sakit, tapi karena sudah ada rasa sakit atau pegal otot, maka dengan rangsangan sakit yang baru akan menimbulkan rasa seolah-olah rasa sakit pertama berkurang atau “terlupakan”.




Sumber :
http://mediadidik.blogspot.com/2011/02/uji-penyakit-alzheimer-kepikunan.html
lintasberita.com
http://mediadidik.blogspot.com/2010/12/kesalahan-yang-sering-terjadi-dalam.html
triatra.wordpress.com
http://mediadidik.blogspot.com/2010/09/6-kesalahan-penanggulangan-penyakit.html


Tidak ada komentar:

Posting Komentar