Terima kasih Atas kunjungannya

Jumat, 04 Mei 2012

Serba-serbi perpustakaan Vatikan.



Ternyata vatikan memiliki tempat penyimpanan arsip rahasia vatikan atau
(Latin: Archivum Secretum Apostolicum Vaticanum) yang berada di kota Vatikan adalah pusat penyimpanan semua tindak resmi Tahta Suci. Arsip-arsip ini juga menyimpan surat-surat kenegaraan, korespondensi, buku-buku catatan para paus, dan banyak dokumen lainnya yang telah dikumpulkan oleh Gereja selama berabad-abad. Di abad ke-17, berdasarkan perintah Paus Paulus V, Arsip Rahasia dipindahkan dari Perpustakaan Vatikan dan menjadi tempat yang tertutup rapat bagi orang-orang di luar Vatikan hingga akhir abad ke-19, yang menimbulkan berbagai desas-desus menganai apa yang disembunyikan disana.





Jumlah Koleksi

Arsip Rahasia Vatikan diperkirakan memiliki rak sepanjang 52,8 mil (hampir 85 kilometer), dan terdapat 35.000 volume di dalam katalog pilihan saja. "Penerbitan indeks, baik sebagian maupun secara keseluruhan, dilarang" menurut peraturan resmi saat ini yang diputuskan tahun 2005. Arsip Rahasia memiliki studio fotografi dan pemeliharaan sendiri.

Menurut situs resmi Vatikan, dokumen tertua yang ada diperkirakan berasal dari akhir abad ke-8. "Perpindahan-tangan dan pergolakan politik menyebabkan hampir hilangnysa semua materi arsip sebelum era Paus Innosensius III." Dari tahun 1198 dan selanjutnya koleksi arsip yang lebih lengkap tersedia, walaupuan proses dokumentasi hanya sangat sedikit dikerjakan sebelum abad ke-13. Semenjak itu, proses dokumentasi mencatat dokumen-dokumen seperti permintaan Raja Henry VIII dari Inggris untuk pembatalan status pernikahannya, dan surat-surat dari Michelangelo.

Jalan Masuk

Bersebelahan dengan Museum Vatikan, jalan masuk menuju Arsip Rahasia Vatikan adalah melalui Porta di Santa Anna di via di Porta Angelica (wilayah Borgo). Menelusuri dokumen tidak diperkenankan. Para cendekiawan/wati yang diberikan ijin masuk harus terlebih dahulu memesan dokumen yang ingin mereka lihat; sehingga mereka harus terlebih tahu dulu apakah dokumen yang mereka minta ada. Katalog koleksi tempat ini belum lengkap. Pihak Vatikan memperkirakan bahwa panjang raknya adalah 85 kilometer (52,8 mil). Pejabat arsip saat ini adalah Kardinal Raffaele Farina, dengan Jorge Maria Cardinal Mejia dan Luigi Kardinal Poggi memegang posisi sebagai pejabat arsip senior.

Membuka Arsip

Hampir semua organisasi yang menyimpan arsip memiliki batasan waktu kapan dokumen mereka boleh dibuka untuk publik, kecuali dokumen-dokumen yang memiliki informasi sensitif yang bisa merusak organisasi tersebut atau hal lainnya bisa dipublikasikan. Arsip-arsip Vatikan tidak terkecuali. Biasanya, dokumen-dokumen yang ada dibuka untuk umum setelah masa 75 tahun. Arsip-arsip rahasia masih disimpan di tempat yang berbeda.

Pada tahun 1883 Paus Leo XIII membuka arsip yang bertanggal tahun 1815 atau lebih awal bagi para cendekiawan/wati yang bukan rohaniwan/wati. Sejarawan kepausan yang menggunakan Arsip Rahasia secara mendalam adalah sejarawan pendukung Sri Paus, Ludwig von Pastor. Dokumen-dokumen berikutnya dibuka pada tahun 1924 ketika Arsip Rahasia menjadi "terbuka" untuk dokumen-dokumen yang lahir hingga akhir masa kepemimpinan Paus Gregorius XVI (1 Juni 1846). Semenjak itu, arsip-arsip rahasia yang dibuka dalam masa-masa Sri Paus berikutnya adalah:

* 1966: Dokumen-dokumen dari masa kepemimpinan Paus Pius IX (1846-1878). Sebagai catatan, pembukaan arsip-arsip kepausan Pius IX pada mulanya direncanakan untuk dilakukan pada masa kepemimpinan Paus Pius XII.
* 1978: Dokumen-dokumen dari masa kepemimpinan Paus Leo XIII (1878-1903).
* 1985: Dokumen-dokumen dari masa kepemimpinan Paus Pius X (1903-1914) dam Paus Benediktus XV (1914-1922).

Pada tanggal 20 Februaru 2002, Paus Yohanes Paulus II mengambil langkah yang luar biasa dengan membuka beberapa dokumen dari Arsip-arsip Bersejarah Sekretaris Negara (Bagian Kedua) bagi publik, yang berisikan dokumen-dokumen hubungan Vatikan dengan Jerman selama masa kepemimpinan Paus Pius XI (1922-1939). Alasan Vatikan untuk melakukan hal ini adalah "untuk mengakhir spekulasi yang tidak adil dan tidak mendasar (terhadap Paus Pius XI)".

Pada bulan Juni 2006, Paus Benediktus XVI mengijinkan pembukaan semua arsip Vatikan mengenai masa kepemimpinan Paus Pius XI. Namun, dokumen-dokumen tersebut masih belum tersedia untuk dibaca publik hingga hari ini.

Pejabat Arsip dari Arsip Rahasia Vatikan

* Agostino Cardinal Ciasca (19 May 1891 - 4 Jul 1893)
* Luigi Cardinal Galimberti (25 Jun 1894 - 7 Mei 1896)
* Francesco Cardinal Segna (4 Jul 1896 - 13 Jan 1908)
* Francesco Salesio Della Volpe 26 Oct 1908 - 26 Jan 1911)
* Mariano Rampolla del Tindaro (1912 - 16 Des 1913)
* Francesco di Paola Cassetta (14 Feb 1914 - 1917)
* Francis Aidan Gasquet (28 Nov 1917 - 5 Apr 1929)
* Franz Cardinal Ehrle (17 Apr 1929 - 31 Mar 1934)
* Giovanni Mercati (15 Jun 1936 - 23 Ags 1957)
* Eugène-Gabriel-Gervais-Laurent Tisserant (14 Sep 1957 - 27 Mar 1971)
* Antonio Cardinal Samore (25 Jan 1974 - 3 Feb 1983)
* Alfons Stickler (8 Sep 1983 - 1 Jul 1988)
* Antonio María Javierre Ortas (1 Jul 1988 - 24 Jan 1992)
* Luigi Cardinal Poggi (9 Apr 1992 - 7 Mar 1998)
* Jorge Maria Cardinal Mejia (7 Mar 1998 - 24 Nov 2003)
* Jean-Louis Cardinal Tauran (24 Nov 2003 - 1 Sept 2007)
* Raffaele Cardinal Farina (1 Sept 2007 - )

Kepala Kantor Arsip Rahasia Vatikan

* Giuseppe Garampi (9 September 1751 – 27 Januari 1772)
* Fr. Mario Zampini (1772 – 1782)
* Fr. Gaetano Marini (1782 – 1815)
* Fr. Callisto Marini (1782 – 1822)
* Fr. Marino Marini (1815 – 1855)
* Fr. Augustin Theiner, O.S.A. (6 Desember 1855 – Juni 1870)
* Bishop Giuseppe Cardoni (8 Juni 1870 – Maret 1873)
* Carlo Cardinal Cristofori (14 April 1873 – 13 Januari 1877)
* Fr. Francesco Rosi Bernardini (17 Januari 1877 – Juni 1879)
* Joseph Cardinal Hergenrother (9 Juni 1879 – 3 Oktober 1890)
* Agostino Cardinal Ciasca, O.E.S.A. (13 Juni 1891 – Juli 1892)
* Fr. Peter Wenzel (28 Juli 1894 – 24 Mei 1909)
* Msgr. Mariano Ugolini (29 Mei 1909 – Juni 1925)
* Fr. Angelo Mercati (22 Mei 1925 – Oktober 1955)
* Fr. Martino Giusti (1955 – April 1984)
* Fr. Josef Metzler, O.M.I. (24 Mei 1984 – 1996)
* Raffaele Farina (25 Mei 1997 - 25 Juni 2007)
* Sergio Pagano, B. (7 Januari 1997- hari ini)

Arsip Rahasia Lainnya

Terdapat arsip-arsip rahasia lainnya di Vatikan. Sebuah arsip yang lebih rahasia lagi disimpan oleh Lembaga Perbaikan Iman Sri Paus (Apostolic Penitentiary), yang menyimpan dokumen-dokumen kepausan dan material lainnya yang tidak dibuka untuk publik. Tidak ada satu orang pun diberikan ijin untuk melihatnya karena status rahasia pribadi dari pengakuan dosa dan perbaikan diri yang menjadi tanggung jawab lembaga tersebut. Bagaimanapun, Arsip Rahasia Vatikan tetaplah badan yang menyimpan koleksi arsip rahasia yang paling utama.

Arsip Rahasia Vatikan Yang Misterius

arsip vatican document Arsip Rahasia Vatikan Yang Misterius

Misteri arsip rahasia Vatikan. Dengan jutaan dokumen tersimpan dalam susunan rak-rak yang panjang totalnya lebih dari 50 kilometer, tidak mengherankan bahwa Archivio Segereto Vaticano menarik perhatian semua orang. Ya, inilah Arsip Rahasia Vatikan yang terkenal dan sempat diangkat dalam novel dari Dan Brown juga dalam film Angels and Demons yang sampai saat ini masih menjadi salah satu film yang menarik.

Salah satu yang membuat banyak orang menganggapnya menarik adalah ’segreto’-nya (rahasia) sendiri. Bagian kecil dari nama inilah yang membuat ruang arsip Vatikan ini sangat menimbulkan rasa ingin tahu.

Akses ke dalam Arsip-Arsip Rahasia ini terbatas bagi umum kecuali para mahasiswa yang betul-betul sangat bersikeras untuk mendapatkannya. Akses itupun diberikan setelah melewati prosedur yang sangat panjang, dan dalam proses ini para mahasiswa harus membuktikan jika penggunaan Arsip sesuai dengan kebutuhan. Jika disetujui, item yang mereka minta pun akan diberikan.

Sebagai awalnya, semua materi yang diarsipkan sebelum abad ke delapan telah secara misterius menghilang, atau dalam kata-kata Vatikan; ‘karena alasan-alasan yang sepenuhnya tidak diketahui’. Semua ini membuat semua orang akan lebih bertanya-tanya bahwa apa gerangan yang sebenarnya berada di balik rak-rak yang panjangnya lebih dari 50 kilometer ini hingga membuat Vatikan begitu ketat menyimpannya untuk diri sendiri?

Menurut para otoritas, ruang arsip dalam wujud awalnya hanya terdiri dari dokumen-dokumen resmi mengenai patron-patron (jangan tanya saya apa artinya, saya juga tidak tahu) Vatikan yang paling lengkap. Namun, ruangan arsip tersebut dipercaya telah digunakan sebagai tempat penyimpanan hasil karya-karya heretik, yang koleksinya perlahan-lahan bertambah karena mengambil dari berbagai perpustakaan seperti orang Kataris dan Ksatria Templar.

Ironi dari menyimpan begitu banyak hasil karya tersebut adalah bahwa para pemburu hal-hal bidah dari gereja tidak terelakkan pasti membacanya dalam upaya untuk mengetahui musuh-musuh mereka lebih baik. Tetapi upaya ini sering berakhir dengan menceburkan diri ke dalam seni-seni kegelapan, seperti yang ditelusuri oleh Umberto Eco dalam novelnya, The Name of The Rose.


Arsip Vatikan tahun 1246

Sebuah surat dari penguasa Mongolia, Khan Güyqk Agung, kepada Paus Innosensius IV, yang menolak klaim Sri Paus bahwa Khan yang Agung perlu dibabtis dan menolak untuk berhubungan secara damai dengan Vatikan hingga Sri Paus sendiri harus menyembah memberi penghormatan kepadanya di dalam Istana Mongolia.

Arsip Vatikan tahun 1318

Sebuah dokumen yang memberi tanda pendirian University of Cambridge oleh Paus Yohanes XXII.

Arsip Vatikan tahun 1534

Sebuah petisi atas nama Raja Inggris, Henry VIII yang meminta pembatalan kepausan atas pernikahannya selama 24 tahun dengan Chaterine dari Aragon sehingga sang raja dapat menikahi Anne Boleyn. Bagi yang seing mampir di bioskop mungkin ada yang masih ingat dengan film The Boleyn Girl. Banyaknya pita merah yang direkatkan pada bagian bawah (segel dari 85 bangsawan untuk meyakinkan Sri Paus akan legitimasi dari kasus Raja Henry) dikatakan sebagai asal muasal istilah ‘pita merah’.

Arsip Vatikan tahun 1535

Sebuah surat dari Paus Paulus III kepada seniman Michelangelo yang disebut dalam paragraf pembukaan sebagai ‘kemenangan yang indah dari abad kita’, meminta sang seniman untuk meneruskan karyanya pada langit-langit Kapel Sistina, yang pada mulanya dipesan oleh pendahulunya Paus Klemens VII.

Arsip Vatikan tahun 1550

Salah satu dari surat-surat Michelangelo yang tersisa, mengajukan kasus para penjaga Basilika Santo Petrus yang ia katakan tidak dibayar selama tiga bulan.

Arsip Vatikan tahun 1633

Catatan-catatan bertulis tangan dari sidang Inkuisisi (sidang Vatikan terhadap orang-orang yang dianggap melawan Vatikan) terhadap Galileo atas klaim-klaimnya yang dianggap tidak sesuai dengan ajaran karena mengatakan bahwa bumi ini berputar mengelilingi matahari.

Arsip Vatikan tahun 1770

Penghargaan Ordo Ekuestarian Kepausan berupa Taji Emas diberikan kepada Mozart atas pencapaian musikalnya.

Arsip Vatikan tahun 1797

Perjanjian damai antara Takhta Suci dan Republik Prancis di bawah kekuasaan Napoleon, dengan ditanda tangani oleh sang diktator muda sendiri.

Sejarah Kearsipan Vatikan

Para kolektor yang paling obsesi tingkat tinggi pun tidak akan mampu menyaingi Vatikan yang telah menyimpan setiap lembaran kertas, mulai dari surat-surat pribadi hingga dokumen-dokumen kepausan dari zaman terdahulu. Timbunan material yang begitu banyak telah diwariskan secara turun-temurun hingga tahun 649 Masehi saat koleksi ini untuk pertama kalinya disimpan dalam ruang-ruang besi pada Istana Lateran Roma. Pada abad ke-11, arsip-arsip ini dipindahkan ke sebuah tempat penyimpanan di kaki Bukit Palatina. Pada saat itu, papirus-papirus yang tertua sudah mulai hancur.

Selama abad-abad pertengahan, arsip-arsip ini secara signifikan menjadi tidak berharga akbat terlalu sering dipindahkan. Pada tahun 1254, arsip-arsip dipindahkan dengan sebuah kapal ke sebuah biara di Cluny, lalu ke Perugia, Assisi dan akhirnya ke Avignon, dimana arsip-arsip ini disimpan lebih dari satu abad berikutnya. Baru pada pemerintahan Paus MartinusV (1427-1431) proses pengembalian arsip-arsip ini ke Roma dimulai, dengan memanfaatkan kuda dak kapal sebagai alat pengangkutan. Proses ini mengakibatkan sebagian besar arsip hilang dan hancur.

Terlepas dari semua upaya ini, seluruh koleksi itu masih harus melakukan satu perjalanan lagi, yang dianggap paling fatal dalam seluruh sejarahnya.
Setelah menginvansi Roma pada pergantian abad ke-19, Napoleon memutuskan untuk mengirim seluruh isi perpustakaan Vatikan ini ke Prancis. Tugas ini melibatkan pengiriman dari 3.239 peti yang terpisah-pisah, dan memerlukan waktu tiga tahun penuh untuk menyelesaikannya. Setelah Napoleon kalah pada tahun 1814, seluruh arsip-arsip tadi kembali lagi ke Roma dalam pemindahan yang berlangsung lamban. Banyak kereta pengangkut yang tercebur ke dalam sungai-sungai dan terjerumus ke dalam jurang-jurang. Dalam perjalanan pulang ini, hanya 2.200 peti berhasil kembali ke Roma.






sumber :
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/9/93/Vatican-secretarchives.jpg" target="_blank
http://m.ceriwis.us/showthread.php?t=2587
http://www.sarapan.info/misteri-vatikan/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar