Terima kasih Atas kunjungannya

Jumat, 23 September 2011

Menikmati kebosanan.




Ini sebuah cerita ringan tentang kebosanan.

Seorang tua yang bijak ditanya oleh tamunya.

Tamu : Sebenarnya apa itu perasaan bosan, pak tua?

Pak Tua : Bosan adalah keadaan dimana pikiran menginginkan perubahan, mendambakan sesuatu yang baru, dan menginginkan berhentinya rutinitas hidup dan keadaan yang monoton dari waktu ke waktu.

Tamu : Kenapa kita merasa bosan?

Pak Tua : Karena kita tidak pernah merasa puas dengan apa yang kita miliki.

Tamu : Bagaimana menghilangkan kebosanan?

Pak Tua : Hanya ada satu cara, nikmatilah kebosanan itu, maka kita pun akan terbebas darinya.

Tamu : Bagaimana mungkin bisa menikmati kebosanan?

Pak Tua: Bertanyalah pada dirimu sendiri: mengapa kamu tidak pernah bosan makan nasi yang sama rasanya setiap hari?

Tamu : Karena kita makan nasi dengan lauk dan sayur yang berbeda, Pak Tua.

Pak Tua : Benar sekali, anakku, tambahkan sesuatu yang baru dalam rutinitasmu maka kebosanan pun akan hilang.

Tamu: Bagaimana menambahkan hal baru dalam rutinitas?

Pak Tua : Ubahlah caramu melakukan rutinitas itu. Kalau biasanya menulis sambil duduk, cobalah menulis sambil jongkok atau berbaring. Kalau biasanya membaca di kursi, cobalah membaca sambil berjalan-jalan atau meloncat-loncat. Kalau biasanya menelpon dengan tangan kanan, cobalah dengan tangan kiri atau dengan kaki kalau bisa. Dan seterusnya.

Lalu Tamu itu pun pergi.

Beberapa hari kemudian Tamu itu mengunjungi Pak Tua lagi.

Tamu : Pak tua, saya sudah melakukan apa yang Anda sarankan, kenapa saya masih merasa bosan juga?

Pak Tua : Coba lakukan sesuatu yang bersifat kekanak-kanakan.

Tamu : Contohnya?

Pak Tua : Mainkan permainan yang paling kamu senangi di waktu kecil dulu.

Lalu Tamu itu pun pergi.

Beberapa minggu kemudian, Tamu itu datang lagi ke rumah Pak Tua.

Tamu : Pak tua, saya melakukan apa yang Anda sarankan. Di setiap waktu senggang saya bermain sepuas-puasnya semua permainan anak-anak yang saya senangi dulu. Dan keajaiban pun terjadi. Sampai sekarang saya tidak pernah merasa bosan lagi, meskipun di saat saya melakukan hal-hal yang dulu pernah saya anggap membosankan. Kenapa bisa demikian, Pak Tua?

Sambil tersenyum Pak Tua berkata: Karena segala sesuatu sebenarnya berasal dari pikiranmu sendiri, anakku. Kebosanan itu pun berasal dari pikiranmu yang berpikir tentang kebosanan. Saya menyuruhmu bermain seperti anak kecil agar pikiranmu menjadi ceria. Sekarang kamu tidak merasa bosan lagi karena pikiranmu tentang keceriaan berhasil mengalahkan pikiranmu tentang kebosanan. Segala sesuatu berasal dari pikiran. Berpikir bosan menyebabkan kau bosan. Berpikir ceria menjadikan kamu ceria.





Cerita di atas menggambarkan bahwa setiap kita berpotensi untuk mengalami suasana kebosanan. Suasana hati, fikiran dan mobilitas, sangat mempengaruhi kondisi ini.

Jangan biarkan kebosanan itu singgah berlama-lama pada diri anda. Beberapa tips berikut mungkin mampu mencairkan kebosanan itu:



Kenali kebosanan Anda


Seringkali kita mencampur-adukkan kebosanan dengan perasaan-perasaan lain, seperti kecewa, kesal pada orang lain, merasa tak berharga, dan lain sebagainya. Langkah terutama dalam mengatasi kebosanan adalah mengenali mengapa kita bosan. Bertanyalah pada diri sendiri dan cari tahu mengapa kita bosan. Apakah kita bosan karena telah melakukan hal yang sama terus-menerus? Atau anda bosan karena berselisih paham dengan orang lain sehingga anda kecewa, lantas anda tak bergairah dan bosan? Bosan hanya akibat bukan sebab, karena itu carilah penyebabnya, lalu coba untuk mengatasinya.



Bergeraklah, berkeringatlah!


Apa pun penyebab rasa bosan, anda dapat mengikis kemalasan atau perasaan kurang bergairah dengan cara tetaplah bergerak. Lakukan sesuatu yang membuat anda bergerak dan berkeringat. Lakukan sendiri, namun lebih baik lagi bila anda lakukan bersama pasangan atau teman-teman anda. Anda bisa bekerja fisik (misal: menguras bak mandi, membersihkan gudang, mengepel lantai,dll.), berolahraga dan bermain (misal: sepak bola, basket, tenis, dll.), atau melakukan apa saja yang membuat tubuh anda bergerak dan berkeringat. Meski kecut, berkeringat hingga basah kuyup membantu menyegarkan pikiran dan jiwa anda. Setelah itu anda akan temukan kegairahan yang akan mengatasi kebosanan anda.



Beristirahatlah dan bergembira


Mungkin kebosanan anda disebabkan oleh kelelahan fisik dan pikiran. Untuk itu jangan merasa bersalah untuk mengambil waktu istirahat. Bila anda kurang tidur, maka cukupkan kebutuhan tidur anda. Namun jangan lantas anda mengisinya dengan bermalas-malasan, isilah waktu istirahat dengan kegiatan yang menumbuhkan kegembiraan. Mendekat ke alam (misal: berjalan-jalan di gunung, tidur di alam bebas, bersantai sambil menikmati ikan di kolam, dll.) atau bermain-main dengan anak-anak adalah cara beristirahat sekaligus bergembira.



Hayati apa yang anda lakukan


Sebenarnya jarang sekali kita bosan karena melakukan sesuatu yang sama berulang-ulang. Yang umum terjadi, kebosanan menyebabkan kita tidak menghayati apa yang sedang kita lakukan. Untuk mengikis kebosanan, coba hayati apa yang anda lakukan, nikmati setiap detil pekerjaan anda, perhatikan lebih sungguh-sungguh tugas anda. Di saat anda menghayatinya, anda bisa menemukan sesuatu yang baru yang mungkin terlewati. Menghayati berarti menyertakan hati dan pikiran pada pekerjaan anda. Bila anda tak mampu menghayati, anda perlu mencari sesuatu yang baru. Misal, bila anda memiliki banyak koleksi buku dan tak terlalu terrawat, cobalah menyampuli buku-buku anda. Temukan makna penghayatan di saat anda menyampuli setiap buku anda.



Ubah kebiasaan anda


Atasi rutinitas anda dengan melakukan sesuatu dengan cara berbeda. Misal, bila anda biasa datang ke kantor pada jam 8 pagi, maka cobalah untuk datang jam 6 pagi. Rasakan betapa berbedanya. Atau, bila anda bekerja di pabrik dan tak pernah bekerja pada shift malam, cobalah untuk bekerja pda shift malam. Ini menumbuhkan fleksibilitas/kelenturan diri anda, sekaligus untuk menemukan hal-hal yang baru. Bila anda selalu makan di kantin, cobalah untuk makan di dapur kantin, pasti ada beberapa rekan yang lebih memilih makan di dapur ketimbang di meja makan kantin. Lakukan dengan berbeda, mungkin hasilnya sama saja, namun anda akan mengalami sesuatu yang berbeda.



Cobalah melakukan sesuatu yang baru


Ini adalah tips umum yang banyak dianjurkan untuk mengatasi kebosanan. Ya, temukan sesuatu yang baru yang membangkitkan gairah anda. Ingat: yang membangkitkan gairah anda. Karena itu pikirkan dan pilihlah apa yang ingin anda lakukan dengan cermat. Lakukan sesuatu yang membuat anda bergerak, menciptakan sesuatu dari tangan anda, atau memelihara kehidupan. Misal: belajarlah membuat kandang merpati, pagar tanaman, menjahit kain perca, membuat origami, dan lain-lain


Lakukan kembali apa yang pernah anda lakukan dulu


Ingat-ingat apa yang yang pernah anda lakukan dulu, dan anda mendapatkan kegembiraan dari sana, tak ada salahnya anda melakukannya lagi. Misal, bila sewaktu remaja anda senang mendaki gunung, dan kini tak pernah anda lakukan, coba untuk mencari kesempatan mendaki gunung lagi. Bila anda pernah memainkan gitar, dan kini hampir lupa bagaimana caranya, pinjamlah gitar lalu pelajari kembali kesenangan anda itu. Siapa tahu ternyata anda masih lihai memainkannya.



Pererat dan perluas hubungan sosial anda


Ada orang mengaku bosan, padahal ia kesal pada seseorang. Dalam hal ini yang perlu diatasi adalah kekesalannya dengan memperbaiki hubungannya. Rekat kembali hubungan tersebut, kekesalan pun mereda, dan kebosanan akan teratasi. Namun, toh bila anda memang sedang bosan, coba hubungi teman-teman lama anda. Ini akan membangunkan gairah diri anda. Meski hanya sekedar bercakap-cakap, anda bisa menemukan sesuatu yang baru yang bisa anda kerjakan bersama-sama. Cobalah memperluas hubungan anda. Bila anda tak pernah melakukan ronda di lingkungan anda, cobalah ikut meronda (meski mungkin hanya bersama petugas keamanan) namun rasakan betapa berbedanya perasaan itu.




Sumber :
http://krenungan.org/wordpress/2006/07/21/menikmati-kebosanan/
http://omtatok.wordpress.com/2010/04/29/bosan/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar