Terima kasih Atas kunjungannya

Sabtu, 17 September 2011

Anak-anak belajar hidup dari lingkungannya.



Membimbing generasi muda menerapkan kebiasaan hidup yang baik
Membiasakan anak-anak hidup hemat dan rajin Belajar dari kegiatan daur ulang
Mensyukuri berkah dan menghargai sumber alam adalah prinsip kebenaran






Jika anak biasa hidup dicacat dan dicela,
kelak ia akan terbiasa menyalahkan orang lain.
Jika anak biasa hidup dalam permusuhan,
kelak ia akan terbiasa menentang dan melawan.
Jika anak biasa hidup dicekam ketakutan,
kelak ia akan terbiasa merasa resah dan cemas.
Jika anak biasa hidup dikasihani,
kelak ia akan terbiasa meratapi nasibnya sendiri.
Jika anak biasa hidup diolok-olok,
kelak ia akan terbiasa menjadi pemalu.
Jika anak biasa hidup dikelilingi perasaan iri,
kelak ia akan terbiasa merasa bersalah.

Jika anak biasa hidup serba dimengerti dan dipahami,
kelak ia akan terbiasa menjadi penyabar.
Jika anak biasa hidup diberi semangat dan dorongan,
kelak ia akan terbiasa percaya diri.
Jika anak biasa hidup banyak dipuji,
kelak ia akan terbiasa menghargai.
Jika anak biasa hidup diterima dilingkunganya,
kelak ia akan terbiasa mencintai.
Jika anak biasa hidup tanpa banyak dipersalahkan,
kelak ia akan terbiasa senang menjadi dirinya sendiri.
Jika anak biasa hidup jujur,
kelak ia akan terbiasa memilih kebenaran.
jika anak biasa hidup mengenyam rasa aman,
kelak ia akan terbiasa percaya diri
dan mempercayai orang-orang disekitarnya.
Jika anak biasa hidup diperlakukan adil,
kelak ia akan terbiasa dengan keadilan.
Jika anak biasa hidup mendapatkan pengakuan dari sekelilingnya,
kelak ia akan terbiasa menetapkan sasaran langkahnya.
Jika anak biasa hidup ditengah keramah-tamahan,
kelak ia akan terbiasa berpendirian Sungguh indah dunia ini.

Bagaimana dengan Anda?????





Acara Walk the Natures, Plant the Trees membantu anak-anak Indonesia membentuk karakter melalui sikap cinta lingkungan. Cinta lingkungan merupakan sebuah perilaku untuk menjaga, merawat, dan melestarikan flora dan fauna. Juga, untuk mengelola seluruh kekayaan alam (tanah, air, dan udara) demi kelangsungan dan kesejahteraan hidup manusia.

Nah, inilah yang bisa kita latih melalui sikap cinta lingkungan.
  • Menumbuhkan rasa cinta terhadap kehidupan. Menanam pohon, memelihara binatang, serta menjaga keindahan lingkungan dapat menumbuhkan kesadaran dan rasa cinta akan kehidupan. Kita merasa menjadi satu bagian dengan makhluk hidup yang lain. Sikap cinta lingkungan membuat kita semakin sayang pada kehidupan itu sendiri.

  • Melatih kesabaran dan ketekunan. Menanam pohon membutuhkan kesabaran dan kesungguhan.

  • Jika tidak sabar dan tekun merawat, tanaman bisa mati. Pertumbuhan pohon dan hewan pun mengikuti proses alami. Kita tidak bisa memaksanya untuk menjadi cepat besar.

  • Mengajarkan pada anak-anak arti tanggung jawab. Cinta lingkungan bukan hanya tanggung jawab orang dewasa, tapi juga tanggung jawab bagi anak-anak. Dengan merawat dan melestarikan lingkungan sekitar, anak-anak belajar bertanggung jawab terhadap lingkungan.

  • Menumbuhkan budaya hidup sehat. Lingkungan yang sehat, nyaman, dan asri, akan membuat hidup anak-anak Indonesia sehat. Menanam pohon akan mengurangi polusi udara. Dengan mencintai lingkungan, anak-anak Indonesia belajar menumbuhkan budaya hidup sehat.

  • Menumbuhkan rasa harmoni dan selaras dengan alam. Wabah ulat yang melanda beberapa kota beberapa waktu lalu terjadi karena salah satu mata rantai makanan bagi keselarasan ekosistem makhluk hidup hilang. Ulat kehilangan predatornya. Akibatnya, ulat dengan cepat merebak tak terkendali. Harmoni terbentuk ketika kita dapat menjaga keselarasan alam.

  • Menghargai proses pertumbuhan. Dengan menanam tumbuh-tumbuhan dan memelihara hewan, anak Indonesia dapat belajar menghargai proses pertumbuhan. Segala hal di dunia ini tumbuh perlahan-lahan, dari kecil menjadi besar. Manusia belajar menghargai hal-hal kecil, yang dapat bertumbuh dari hari ke hari.

  • Belajar memikirkan kepentingan orang lain. Alam juga mengajarkan untuk tidak egois. Pohon-pohon besar di hutan, telah ditanam beratus-ratus tahun sebelumnya. Jika kita menanam pohon dan merawatnya, kita pun belajar memikirkan kepentingan orang lain. Sebab, kita hidup tidak sendirian. Kita hidup bersama dengan orang lain.

  • Rasa syukur dan kagum atas kebaikan Sang Pencipta. Melihat bagaimana pohon dan binatang bertumbuh dan berkembang, kamu pasti kagum dengan Sang Pencipta. Coba bayangkan, semua binatang yang ada telah diberi kemampuan untuk mempertahankan diri agar tetap hidup. Kehadiran mereka menjadi berkat bagi manusia. Kita perlu mensyukurinya. Jika bunga bakung di taman saja diperhatikan Sang Pencipta, apalagi kita manusia?

  • Merasakan adanya kaitan erat antara manusia dengan ciptaan lain. Ada keterkaitan antara manusia dengan makhluk hidup lain. Alam itu ada demi kebaikan dan kelangsungan hidup manusia. Manusia membutuhkan oksigen untuk hidup, dan tumbuh-tumbuhan, baik yang di darat maupun di lautan, itulah yang menghasilkan oksigen. Hidup kita tergantung dari alam.

  • Menumbuhkan sikap kreatif dalam memanfaatkan kebaikan alam. Nah, alam juga mengajak manusia menjadi kreatif dalam memanfaatkan kebaikan mereka. Sekarang ini banyak orang ingin kembali ke alam. Juga ketika harus berobat. Banyak tanaman yang bisa menjadi obat alami bagi manusia. Sikap kreatif dalam mempergunakan bahan tanaman itu demi kebaikan manusia dibutuhkan.




Sumber :
Dorothy low Noffe (Children Learn What They Live With)
http://www.tzuchi.or.id/view_berita.php?id=1184&misi=Pendidikan
http://krenungan.org/wordpress/2006/06/19/dari-lingkungan-hidupnya-anak-belajar/
http://www.berani.co.id/Artikel_Detail.aspx?ID=5874

Tidak ada komentar:

Posting Komentar