Orang Thai biasanya mengetahui hari kelahiran mereka dan seringkali menghubungkan hari kelahiran mereka dengan sikap Buddha Gotama. Alhasil terdapat 8 gambar untuk tiap hari selama seminggu (khusus hari Rabu terdapat 2 gambar, yakni bagi yang lahir di pagi dan di malam hari). Biasanya mereka akan menyimpan gambar Buddha yang sesuai dengan hari kelahiran mereka entah di rumah atau di tempat kerja. Meskipun Buddha sendiri tidak mendorong para muridNya untuk membuat patung selama masa kehidupanNya, tetapi Beliau mengijinkan roda Dharma (Dharmacakra) dibuat oleh para pengikutNya sebagai pengingat kebajikan dari Dharma. Imej Buddha sendiri (baik gambar atau patung) baru dibuat di kemudian hari. Saat ini bagi umat Buddha, imej Buddha merupakan pengingat atas jasa-jasa kebajikan Beliau dan sekaligus sebagai motivasi/harapan bahwa seseorang akan dapat mencapai kedamaian sempurna seperti yang Buddha capai.
Minggu – Pikiran Perenungan Mendalam
Buddha dalam posisi berdiri dengan tangan menghadap ke bawah. Tangan kiri berada di belakang tangan kanan. Posisi ini mengingatkan pada masa setelah Buddha mencapai pencerahan. Dikisahkan setelah Buddha mencapai pencerahan di bawah pohon Bodhi, Beliau kemudian melakukan meditasi perenungan mendalam dalam posisi berdiri.
Senin – posisi pada hari Senin ini memiliki 3 makna yang berbeda
Memelihara keharmonisan keluarga” – posisi berdiri dengan tangan kanan diangkat ke atas. Ini adalah postur Buddha ketika Beliau berusaha mendamaikan anggota keluarga yang sedang bersengketa.
“Melarang kayu cendana” – posisi berdiri dengan tangan kiri diangkat ke atas. Hal ini merujuk pada waktu ketika Buddha melarang imej diriNya yang terbuat dari kayu cendana diletakkan di altar.
“Penguasaan atas Cinta Kasih” – posisi berdiri dengan kedua tangan diangkat ke atas. Ini berasal dari kisah dimana Buddha melakukan sebuah keajaiban dengan menenangkan lautan yang ganas.
Selasa – Mencapai Nirvana
Buddha dalam posisi berbaring menghadap sisi kanan, jari kaki menghadap ke bawah yang mengindikasikan kematian Beliau.
Rabu (Pagi-Siang) – Berpindapatta
Posisi dimana Buddha sedang memegang mangkuk. Setelah 4 tahun mengembara, Buddha pergi mengunjungi ayah, adik dan putraNya. AyahNya terkejut ketika melihat Buddha berjalan dengan membawa mangkuk sedekah. Buddha kemudian menenangkan ayahNya dan menjelaskan bahwa ini sudah merupakan tradisi dari semua Buddha untuk melakukan pindapatta, sehingga para umat akan dapat melakukan jasa kebajikan dengan berdana makanan. Tradisi ini masih berlangsung sampai sekarang.
Rabu (Sore-Malam) – Menerima Sedekah
Posisi ini menceritakan masa ketika Buddha sedang bermeditasi menyendiri di tengah hutan, para hewan membawakan makanan sebagai dana. Oleh karena itu, sering kali di taman wihara terdapat imej Buddha sedang duduk bersama dengan seekor gajah yang mempersembahkan semangkuk buah-buahan dan seekor monyet yang mempersembahkan sarang madu.
Kamis – Buddha sedang bermeditasi
Posisi ini menggambarkan postur klasik meditasi. Bentuk teratai penuh dengan kedua telapak kaki menghadap ke atas dan terlihat, tangan terletak diatas pangkuan, tangan kanan diatas tangan kiri dan telapak tangan menghadap ke atas.
Jumat – Buddha sedang merenung
Posisi berdiri dengan kedua tangan saling bersilang di depan dada, tangan kanan diatas tangan kiri. Postur ini menggambarkan sebuah transformasi spiritual utuh.
Sabtu – Buddha dilindungi Raja Naga
Imej Buddha duduk dan dilindungi oleh ular naga raksasa yang melindungi Beliau dari terpaan badai yang sedang mengganas. Buddha duduk dalam posisi meditasi ketika raja naga datang dan melindungi tubuh Beliau.
Sumber :
http://www.cnx-translation.com/thai-buddhas-day-of-the-week.htm#wednesday_evening
http://shambhalaguardian.wordpress.com/2011/03/09/imej-buddha-dalam-seminggu/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar