Selama ini ternyata hal yang dikira orang-orang 'buruk', ada positif-nya juga lho, ayo kita baca! Hehe~
1. Game Komputer
Sejak lama, game divonis sebagai penyebab anak-anak terasing dari pergaulan dan mengganggu konsentrasi mereka dalam belajar. Tapi, para peneliti menyimpulkan bahwa anak-anak yang bermain game secara teratur ternyata mampu mengembangkan koordinasi tangan dan mata, pemahaman terhadap sains semakin baik, bahkan IQ-nya meningkat.
Penelitian yang dilakukan pada tahun 2002 terhadap 700 anak membuktikan bahwa game simulasi dan petualangan seperti Sin City dan Roller Coaster Tycoon, terbukti meningkatkan strategi berpikir dan teknik perencanaan pada anak. Penelitian yang dilakukan oleh Peter Excell, kepala teknologi komputer dan komunikasi Glyndwr University di Wales, merekomendasikan bahwa game komputer dapat menjadi sarana yang tepat untuk menjelaskan dasar-dasar ilmu fisika (misalnya ketika sebuah senjata menembakkan peluru yang mengikuti garis lintasan yang pasti, ini merupakan ilustrasi nyata hukum gravitasi).
Uskup John Robinson, dari Primary School di Thamesmead, London, sejak tahun lalu telah merintis penggunaan 16 konsol Nintendo DS untuk memainkan Maths Training Game ke murid-murid kelas lima. Program ini ternyata berhasil membuat mereka terlibat aktif, bahkan mereka harus berbagi konsol dengan kelas lainnya. Sebagian dari murid juga meminta orangtuanya untuk dimainkan saat sedang berada di rumah.
Tapi ingat!
Beberapa game ternyata dapat menimbulkan gejala stress, sehingga anak-anak sulit membedakan fiksi dengan fakta. Pastikan komputer berada dalam jangkauan penglihatan orangtua.
2. Berat Badan Berlebih
Jika Anda merasa khawatir karena bobot anda lebih berat beberapa kg dari angka idel, jangan risau. Sebuah penelitian di Amerika Serikat berdasarkan kematian pada 2,3 juta orang menunjukkan bahwa mereka yang memiliki Body Mass Index (BMI) 18,5 - 25 ternyata lebih berpeluang meninggal karena penyakit gagal ginjal dan kanker daripada mereka yang memiliki BMI 25 - 30 alias melebihi berat badan normal.
Kok bisa? "Mungkin saja," ujar Katherine Flegal, kepala penelitian dan peneliti senior di Centres for Disease Control and Prevention di Georgia. Menurutnya, orang dewasa yang kelebihan berat badan memiliki cadangan nutrisi yang lebih besar sehingga mampu melawan serangan penyakit. Meski demikian, Dr. Colin Waine, ketua National Obesity Forum, mengungkapkan bahwa tempat Anda 'menampung' bobot ternyata jauh lebih penting daripada BMI : lebih baik bertumpuk di bagian pinggul daripada di bagian tengah. "Memiliki lingkar pinggang melebihi 94 cm untuk pria, 84 cm untuk wanita, memperbesar kemungkinan mengidap penyakit gagal jantung dan diabetes tipe 2," Waine menambahkan. "Risikonya akan meningkat dengan taham apabila angkanya mencapai 101 cm / 94 cm."
Jadi, jika Anda merasa fit dan aktif -- cenderung memiliki bentuk badan seperti pir, bukan apel -- maka kelebihan berat badan beberapa kg dari berat badan normal bukanlah hal yang perlu Anda takutkan.
Tapi ingat!
Risiko kesehatan akan meningkat dengan tajam jika Anda secara klinis mengalami obesitas (BMI 30 ke atas). Penelitian berdasarkan pengamatan terhadap 115.000 perawat selama 15 tahun terakhir menunjukkan bahwa wanita yang mengalami obesitas memiliki peluang 28 kali lebih besar mengidap diabetes dibanding wanita dengan BMI 22. Dr. Waine menyarankan agar Anda menjaga BMI di bawah angka 27 (bagi berat badan dalam kg dengan kuadrat tinggu badan dalam meter).
3. Musik Bervolume Tinggi
Jika Anda merasa putus asa dengan alunan musik metal yang menghentak dari kamar anak atau kamar saudara, jangan kaget mengetahui dampak positifnya. Penelitian yang dilakukan di University of Manchester membuktikan bahwa semakin besar suara yang dihasilkan oleh musik yang kita dengar, semakin besar pula kesenangan yang ditimbulkan kepada kita. Ini akibat sistem vestibular yang bertanggung jawab tidak hanya terhadap keseimbangan tapi juga menimbulkan getaran; saat gelombang suara terkirim, pesan positif terkirim juga ke otak. Peneliti Neil Todd percaya hal itu merupakan pengaruh dari indera akustik primitif kita yang terhubung dengan keinginan-keinginan dasar seperti lapar atau seks.
Tetapi jika konsekuensinya terancam tuli, apakah itu pantas? Menurut Todd, suara yang dihantarkan antar ruangan harus melebihi 90 desibel (misalnya suara motor atau pemotong rumput) untuk menghasilkan respon vestibular. Sementara jika suara dihantarkan melalui speaker, misalnya, hanyak mebutuhkan 30 desibel untuk mendapatkan sensasi yang sama
Tapi ingat!
Faktanya, klub dan konser musik rock bisa mencapai lebih dari 100 desibel. Bradford Brackus, pakar musik dan pendengaran di University College London Hearing Institute mengatakan bahwa semakin lama kita mendengarkan musik keras, semakin buruk dampaknya. Angka 85 desibel selama 8 jam dianggap aman, tetapi jika meningkat menjadi 88 desibel, Anda harus memangkas durasinya hingga setengah jam. Indikator kebisingan, seperti Pocket Ear, adalah alat yang sangat berguna untuk mengetahui kerasnya suara.
4. Berlari Mengancam Lutut
Selama ini, berlari sering disalahkan sebagai penyebab radang sendi. Tetapi penelitian menunjukkan bahwa mereka yang secara rutin berlari berpeluang lebih kecil mengalami kondisi tersebut, dibandingkan mereka yang tidak. Dengan berlari Anda dapat memperkuat tulang rawan di sekitar lutut dan mencegah penurunan fungsi. Para peneliti di Monash University, Victoria, Australia, meneliti 300 orang dewasa berusia 50-79 tahun selama sepuluh tahun terakhir ini dan menemukan bahwa volume tulang rawan pada mereka yang rajin berolahraga meningkat.
Berlari secara rutin juga dapat mengurangi rasa sakit. Sebuah studi di Stanford University, California, AS, mengemukakan bahwa orang berusia lanjut yang berolahraga secara teratur, termasuk yang di antaranya berlari, dilaporkan mengalami pengurangan rasio rasa sakit pada otot hingga 25%.
Apakah ini berarti penderita radang sendi harus berolahraga? "Tentu saja," kata Dr. Adam Bajkowski, presiden Primary Care Rheumatology Society. "Semakin sering Anda melatih otot-otot, Anda semakin kuat."
Tapi ingat!
"Orang yang lebih tua harus berkonsultasi lebih dulu sebelum memulai aktivitas baru. Berlarilah secara bertahap, dimulai dengan jalan cepat," jelas Claire Cmall dari Chartered Society of Physiotherapy.
5. Susu Full-Fat
Anda mungkin terbiasa mengonsumsi produk-produk low-fat atau non-fat dengan alasan lebih aman. Namun riset yang dilakukan peneliti dari University of Wales kepada 2.375 pria berusia di atas 25 tahun, menunjukkan bahwa mereka yang banyak mengonsumsi susu full-fat memiliki persentase 63% lebih kecil mengidap "sindrom" metabolisme", kumpulan sindrom-sindrom yang meliputi tekanan darah, lemak darah dan tingkat glukosa yang tinggi yang dapat menyebabkan diabetes, penyakit jantung bahkan stroke. Asam lemak yang terdapat dalam susu, yoghurt dan keju full-fat dapat meningkatkan sensitivitas insulin pada mereka yang menderita sindrom metabolisme, sehingga membuat tubuh menjadi lebih mudah dalam mengontrol berat badan.
Tapi ingat!
Susu full-fat hanya akan bermanfaat demikian jika dibarengi dengan diet seimbang. Jika Anda mengonsumsi terlalu banyak kalori, tentu saja berat badan Anda kan bertambah.
6. SMS, Bukan Menelepon
Warga Inggris mengirimkan 5.000 pesan SMS per detik, yang dikhawatirkan akan mengakhiri era interaksi antar manusia. Tetapi berdasarkan survey YouGov untuk Carpone Warehouse, 43% responden menganggap bahwa komunikasi mereka dengan keluarga mengalami peningkatan berkat ponsel. Studi yang dilakukan oleh Profesor Helen Haste dari Nestle Social Research Programme di London menunjukkan bahwa bagi kaum dewasa muda, berkirim pesan memegang peranan penting sebagai proses interaksi mereka dengan orangtua.
Para ahli menyimpulkan bahwa berkirim pesan lewat teks jauh lebih cocok bagi mereka untuk selalu berhubungan dengan orangtua, sambil tetap memiliki ruang derak sendiri. Menelepon mungkin cepat, tetapi mereka dapat mengontrol emosi melalui SMS . Salah pengertian akibat nada suara yang tidak pas saat bertelepon juga bisa dihindari. Tahu sendiri 'kan? Orangtua kadang sangat ingin tahu persoalan anaknya sehingga terkesan menginterogasi.
Tapi ingat!
Survei yang dilakukan Virgin Mobile mengungkapkan bahwa setiap tahun 3,8 juta orang Inggris mengalami cedera akibat seirngnya mereka berkirim SMS. Chartered Society of Physiotherapy menyarankan agar kita tidak berkirim pesan melebihi 5-10 menit, untuk menghindari cedera otot. Kalau mau, gunakan jari yang berbeda untuk menghindarinya.
7. Kafein
Banyak orang beranggapan kopi dan teh tanpa kafein lebih sehat. Bahkan ada yang menghubungkan kafein dan debaran jantung serta kanker pankreas. Tapi belakangan ini ada sejumlah riset yang mungkin menjadi kabar baik bagi Anda. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kopi dapat melawan atau memperlambat perkembangan penyakit Parkinson pada pria. Dr. Kieran Breen, direktur penelitian untuk Parkison Disease Society mengungkapkan bahwa kafein tampaknya menstimulasi sel-sel saraf yang memproduksi dopamine untuk melawan gejala-gejala Parkinson, atau kafein mungkin saja justru melindungi sel-sel saraf. Beberapa riset menunjukkan bahwa kafein dapat mencegah batu ginjal, walaupun belum tercapai kata sepakat mengenai hal itu. Penelitian di Jepang membuktikan bahwa orang-orang paruh baya dan lebih tua yang mengonsumsi kopi setiap hari, berkurang risiko terkena kanker hati. Selain dapat mempengaruhi mood, kafein juga terbukti mempu meningkatkan performa atlet.
Tapi ingat!
Khusus bagi penderita diabetes dan hipertensi, kafein telah dinyatakan terlarang bagi mereka, walaupun Diabetes UK menyarankan penderita agar mengonsumsinya dalam kadar sedikit, dan menurut Blood Pressure Association, mengurangi jumlah konsumsi kafein tidak berpengaruh terhadap tekanan darah.
8. Ibu yang Bekerja
Apakah Anda pernah khawatir terhadap stress yang timbul akibat mengurus keluarga ditambah beban pekerjaan di kantor? Faktanya, penelitian di tahun 2005 mengemukakan bahwa wanita yang menggabungkan karier dan pernikahan serta dunia keibuan cenderung memiliki tingkat kesehatan yang lebih tinggi daripada mereka yang hanya tinggal dirumah atau tidak memiliki anak. Data ini dikumpulkan oleh National Study of Health and Development dari Medical Research Council, dengan mengambil sampel dari wanita dan pria Inggris yang lahir pada tahun 1946, dan mengikuti kehidupan mereka. Penelitian itu juga menemukan bahwa sebanyak 38% dari wanita yang selama ini hanya sibuk mengurusi rumah tangga, emngalami obesitas pada usia 50-an, sedang wanita yang dulunya bekerja hanya sebesar 23%.
Tapi ingat!
Sayangnya hal itu tidak terjadi pada single mom. Ibu tipe ini cenderung lebih tidak prima dibandung yang memiliki pasangan atau tidak memiliki anak (tetapi masih tetap lebih sehat daripada ibu yang tidak bekerja).
9. Wine
Anda tentu pernah mendengar bahwa mengonsumsi red wine dalam jumlah wajar dapat membantu melawan penyakit jantung. Ternyata manfaat minuman beralkohol bukan hanya itu. Penelitian di Belanda dan Cekosllovakia membuktikan bahwa kandungan vitamin B6 yang terdapat dalam bir dapat mencegah pertumbuhan homocysteine, asam amino, yang dalam jumlah banyak dapat mengakibatkan serangan jantung. Bir juga mengandung polyphenols -- unsur yang sama pada wine yang dapat mengontrol kadar kolesterol LDL.
Bagi peminum kelas berat yang menyukai gin dan tonic, quinine yang terkandung dalam tonic (dan lemon pahit) dapat mencegah kram di malam hari. Sebanyak 13 juta warga Inggris menderita kontraksi otot yang menyakitkan ini. Dalam penelitian kecil yang dilakukan pada tahun 2005, Dr Richard Coppin, seorang praktisi Overton, Basingstoke, Inggris, berkata bahwa quinine terbukti lebih efektif mencegah kondisi tersebut dibanding latihan peregangan betis. Tonic mengandung 83 mg quinine per liter -- umumnya menganjurkan 200 sampai 300 quinine untuk dikonsumsi tiap malamnya. "Tapi dosis yang lebih kecil juga dapat membantu," jelas Dr. Coppin
Tapi ingat!
Mengonsumsi alkohol lebih dari 30-40 mililiter sehari untuk pria (20-30 mililiter untuk wanita) tidak hanya berbahaya bagi kesehatan. Alkohol juga mengandung kalori yang sangat tinggi. Quinine dalam dosis tinggi dapat mengakibatkan cinchonism, sekumpulan gejala-gejala seperti telinga berdengun, sakit kepala, wajah memerah, mual, sakit perut, dan bintik-bintik merah pada kulit. Dan yang paling penting, bagi yang beragama Muslim haram hukumnya mengonsumsi segala sesuatu yang mengandung alhokol, se-berguna apapun alkohol tersebut.
10. Soft Drink Bergula
Anda mungkin sempat ragu memilih soft drink khusus untuk diet, minuman yang sama namun gulanya terbuat dari pemanis buatan sehingga tanpa kalori. Tetapi penelitian yang dilakukan University of Texas pada tahun 2005 terhadap 622 partisipan yang telah diteliti selama 8 tahun, mengungkapkan bahwa mengonsumsi soft drink untuk diet secara teratur berpotensi lebih besar menderita obesitas dibanding mereka yang mengonsumsi minuman non diet dalam jumlah sama. "Walaupun pemanis buatan mungkin memiliki rasa seperti gula, tubuh Anda tidak akan tertipu dengan jumlah kalori yang sama dengan yang diterimanya," kata Jacqui Lowdon, dari British Dietic Association. Soft drink mungkin membawa Anda ke persepsi yang salah. "Sebagian orang berpikir jika mereka meminum satu, mereka juga boleh memakan sepotong cokelat," ujar Lowdon.
Tapi ingat!
Untuk megurangi berat badan, Anda tetap harus mengurangi jumlah asupan kalori. "Lebih baik Anda menikmati satu minuman bergula seminggu sekali daripada mengonsumsi banyak minuman diet yang tidak memuaskan Anda," saran Lowdon.
Sumber : http://fluxionjunction.multiply.com/journal/item/41/10_Hal_Buruk_yang_Baik_Untuk_Anda
Tidak ada komentar:
Posting Komentar