Terima kasih Atas kunjungannya

Minggu, 02 Januari 2011

10 Macam alat musik khas Indonesia.


Serune Kalee adalah instrumen tiup tradisional Aceh yaitu sejenis Clarinet terutama terdapat di daerah Pidie, Aceh Utara, Aceh Besar, dan Aceh Barat.
Alat ini terbuat dari kayu, bagian pangkal kecil serta di bagian ujungnya besar menyerupai corong.
Di bagian pangkal terdapat piringan penahan bibir peniup yang terbuat dari kuningan yang disebut perise.




Serunai Alat Musik Tradisional MinangSerunai atau puput serunai, lebih dikenal sebagai alat musik tiup tradisional Minang.
Ia dikenal merata di seluruh Sumatera Barat, baik di darat maupun pesisir.
Alat yang digunakan untuk puput serunai terdiri dari batang padi, sejenis kayu atau bambu, tanduk kerbau atau daun kelapa




Kendang, kendhang, atau gendang adalah instrumen dalam gamelan Jawa Tengah yang salah satu fungsi utamanya mengatur irama.
Instrument ini dibunyikan dengan tangan, tanpa alat bantu.Jenis kendang yang kecil disebut ketipung, yang menengah disebut kendang ciblon/kebar




Angklung adalah alat musik tradisional Indonesia yang berasal dari daerah Jawa Barat (tanah sunda).
Alat musik ini terbuat dari dua pipa bambu yang disusun pada sebuah batang bambu sebagai pegangan.




Sasando adalah sebuah alat instrumen petik musik. Instumen musik ini berasal dari pulau Rote, Nusa Tenggara Timur.

Bentuk sasando ada miripnya dengan instrumen petik lainnya seperti gitar, biola dan kecapi.

Bagian utama sasando berbentuk tabung panjang yang biasa terbuat dari bambu.
Lalu pada bagian tengah, melingkar dari atas ke bawah diberi ganjalan-ganjalan di mana senar-senar (dawai-dawai) yang direntangkan di tabung, dari atas ke bawah bertumpu.
Ganjalan-ganjalan ini memberikan nada yang berbeda-beda kepada setiap petikan senar.
Lalu tabung sasando ini ditaruh dalam sebuah wadah yang terbuat dari semacam anyaman daun lontar yang dibuat seperti kipas.
Wadah ini merupakan tempat resonansi sasando.



Kolintang merupakan alat musik khas dari Minahasa (Sulawesi Utara) yang mempunyai bahan dasar yaitu
kayu yang jika dipukul dapat mengeluarkan bunyi yang cukup panjang dan dapat mencapai nada-nada tinggi maupun rendah seperti
kayu telur, bandaran, wenang, kakinik atau sejenisnya (jenis kayu yang agak ringan tapi cukup padat dan serat kayunya tersusun sedemikian rupa membentuk garis-garis sejajar).




Musik bambu, alat musik tradisional Suku Massenrengpulu, Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan.
Masyarakat Suku Massenrengpulu (Maiwa, Duri dan Enrekang) menyebut musik bambu sebagai musik bas, semua peralatannya terbuat dari bahan bambu pelang atau petung, bentuknya menyerupai peralatan musik angklung dari Jawa Barat.



egung merupakan salah satu gamelan khas dan asli hasil kreativitas masyarakat Sunda.
Gamelan yang kini jumlahnya telah berkembang dengan pesat, diperkirakan awal perkembangannya sekitar akhir abad ke-18/awal abad ke-19.





Rebab berasal dari daerah Jawa Barat, Jawa Tengah, Jakarta (kesenian betawi).
Rebab terbuat dari bahan kayu dan resonatornya ditutup dengan kulit tipis, mempunyai dua buah senar/dawai dan mempunyai tangga nada pentatonis.
Instrumen musik tradisional lainnya yang mempunyai bentuk seperti rebab adalah Ohyan yang resonatornya terbuat dari tempurung kelapa.
Rebab jenis ini dapat dijumpai di Bali, Jawa dan Kalimantan Selatan.





Di bali, karinding disebut genggong. macam - macam daerah mempunyai sebutan untuk karinding ini.
Alat tiup ini sudah ada sejak zaman batu, alat ini sangat unik dan gampang dimainkan, cara menggunakannya cukup ditempelkan di mulut dan sisi getar di ujung nya dipukul, akan menghasilkan suara yang khas seperti suara contra bass.
Alat ini sangat unik dan cara mencarinya sangat susah.
dibutuhkan kesabaran, ketekunan luar biasa dalam membuat alat ini, karena jika salah sedikit saja, pelepah bambu yang akan dibuat karinding akan patah.



Sumber : http://students.ittelkom.ac.id/web/viewtopic.php?p=371866

Tidak ada komentar:

Posting Komentar