Terima kasih Atas kunjungannya

Jumat, 03 Desember 2010

Apapun bisa membuatmu bahagia.

" Ketentraman, adalah sarana utama hidup di dunia. Sebab kemuliaan hidup itu berada pada ketentraman hati"


Ini adalah sebuah kertas yang ada di entrance Mirota batik Yogyakarta yang saya kunjungi sesaat sebelum saya pulang ke Bandung kemarin... Buat saya ini sangat menarik.

Jujur filosofi jawa dan segala ke-nerimo-an-nya benar benar tidak masuk di akal saya dulu. Bagaimana seorang manusia bisa begitu pasrahnya menerima keadaan.

Misalnya "duuh, isih bejo mung kesrempet motor. Durung kesrempet sepur tumbuk"

" matur suwun gusti, namung kelangan yatra setunggal atus ewu... mboten setunggal atus yuta.."

Saya pikir, Bego amat sih..., kok aneh... sudah apes masih disyukuri. Saya belum melihat dimana letak korelasi antara kepasrahan dan kepandaian.

dan seiring menuju proses pendewasaan diri *cie cieeeee* saya baru mengerti maknanya.

Kejadian apapun yang lewat di hidup kita, baik ataupun buruknya berusaha mengajarkan kita tentang sesuatu. Mengambil hikmah dan mensyukuri setiap kejadiannya tidak membuat kita menjadi bodoh ataupun lemah. Mensyukuri bahwa kita hanya kehilangan uang seratus ribu bukannya seratus juta itu adalah sepetik doa bahwa kita berterima kasih pada Tuhan karena telah diselamatkan dari musibah yang lebih besar lagi.

Dan menganggap kecil sebuah musibah itu adalah cara kita untuk cepat berlalu dari kesedihan... bayangkan saja, jika seseorang tidak ikhlas kehilangan apa yang ia miliki, lalu ia memikirkannya siang dan malam, mengutuki sekitarnya dan merasa Tuhan sangat tidak adil kepadanya. Berapa banyak waktu dan energi yang terbuang, betapa mental kita akan sangat lemah hanya memikirkan sesuatu yang lepas dari pegangan tangan kita, tanpa kita mensyukuri apa yang masih kita pegang erat di tangan yang lain.
Malah bukannya tidak mungkin apabila Gusti Allah yang sudah cukup baik akhirnya marah kepada kita dan mengambil pula apa yang tersisa di tangan kita.

happiness is just a state of mind...

Ketentraman, kebahagiaan... sesungguhnya itu semua hanyalah bagaimana kita bisa berpikir tentangnya. Bagaimana kita bisa mengelabui hati dengan menggunakan pikiran. Dan disaat kita sudah terbiasa mengelabui hati, maka otomatis kita akan selalu bisa mengendalikan kapan kita bisa memilih untuk bahagia menerima keadaan atau bersungut-sungut dalam menghadapi hidup ini.

selalu berpikir tentang apa yang belum kita miliki itu juga adalah sebuah racun yang perlahan mematikan semua indera kita terhadap kebahagiaan. Karena sesungguhnya adalah lebih mudah memikirkan apa yang kita miliki dibandingkan dengan apa yang tidak bersama kita.

Menurunkan pengharapan kita terhadap orang lain, menerima keadaan pasangan kita dalam kekurangan dan kelebihannya juga bisa menjadi salah satu kunci tentramnya hidup kita di dunia.

Karena seperti kata wejangan di Mirota diatas...

"Kamulyaning urip iku dumunung ana ning tentreming ati...."


Sumber : http://ngerumpi.com/baca/2010/10/23/apapun-bisa-membuatmu-bahagia.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar