Terima kasih Atas kunjungannya

Selasa, 05 Juli 2011

Mau tumbuh liar

(Hidup Memang Perjuangan)

Di dalam hati manusia yang normal
berkobarlah keinginan akan kebahagiaan
dalam aneka bentuk dan isi.

Kesombongan dan cinta diri
yang tak teratur pun.
oleh orang-orang tertentu di waktu tertentu,
dianggap sebagai pengalaman bahagia.

Tetapi jauh lebih baiklah mencapai
kebahaagiaan yang lebih dalam dari pada
yang kita sangka sepintas lalu.

Iman memberi harapan baru kepada
manusia yang merasa diri telah "rusak"
dan mendorongnya untuk terjun
ke dalam hatinya sendiri
yang sangat potensial mengandung kebahagiaan.

Iman juga menggugah kesadaran
akan kebutuhan batin kita untuk "disapa Tuhan"
melalui sabda atau peristiwa kehidupan.

Tanpa "sapaan" itu,
atau tanpa "tanggapan"
positip terhadap "sapaan" itu,
manusia akan tumbuh liar
namun tetap harus mempertanggungjawabkan
perilaku dan ulah tingkahnya.

Mengapa cari kebahagiaan
di luar rel moralitas dan agama ?
Memang lebih mudah mendapatkan
kepuasan murahan dan Instan di luar Iman dan Moral

Namun ingat :
Kebahagiaan yang demikian mengandung racun.
Atau hanya tipuan !
Semula rasa roti di mulut,
ternyata serasa kerikil di perut !

Kaum remaja dan yang kurang pengalaman
perlu tahu bahwa tersaji banyak kebahagiaan rohani.

Dan ada optimisme berdasar,
bahwa Tuhan berkarya bersama kita
dan hadir dekat pada kita,
yang lemah dan lamban dalam Iman pun.
Tuhan telah menyediakan Diri,

Tuhan mudah kita hubungi,
bahkan ia mendahului kita baik
dalam sapaan maupun pertolongan-Nya.

Hubungi Tuhan :
Tuhan menolong kita hidup wajar sebagai fajar :
menerangi hati dan memberi
rezeki pada jiwa dan raga.
Rezeki bergizi, bersih dari racun dan virus.



Rowoseneng, 1 januari 1992
Romo Pius Budiwijaya OCSO




Sumber : http://romy72750.tripod.com/kisahdancerita/id5.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar